Pontianak (Antara Kalbar) - Dalam rangka mengenalkan produk pangan unggulan, Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Badan Ketahanan Pangan dan sejumlah SKPD lainnya berpartisipasi dalam Gelar Pangan Nusantara 2016 yang dibuka dari 4-7 Agustus di Rumah Radakng, Pontianak.

"Kita dari beberapa SKPD seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, Diskumindag, Disbun, Dinas Kelautan dan Perikanan ditambah PKK Sambas hadir dan ikut agar masyarakat luas kenal produk pangan kita," ujar Kasubid Distribusi, Konsumsi dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Daerah BKP4 K Kabupaten Sambas, Nia Kaniawati di Pontianak, Kamis.

Nia menjelaskan adapun produk pangan yang dipamerkan kepada pengunjung meliputi buah jeruk, naga, beras lokal dan beberapa pangan lainnya. Sementara produk olahan pangan lainnya seperti aneka kue lapis, manisan terong, sepang, kerupuk ikan, sirup nammong, asam pedas belulang dan lain-lainnya.

"Produk ini kita kenalkan secara luas. Produk pangan kita potensinya luar biasa tinggal digarap saja dan dikenalkan. Semoga dengan kegiatan ini pangan kita dikenal," kata dia.

Ia menambahkan terpenting lagi khusus masyarakat Kabupaten Sambas soal pangan ini harus diusahakan bisa memenuhi kebutuhan sendiri baik itu memanfaatkan lahan perkebunan maupun pekarangan.

"Minimal kita memenuhi kebutuhan kita sendiri. Seperti kunyit, serai, cabe, lengkuas dan lainnya itu kita tanam. Jangan beli lah kan itu bisa ditanam di pekarangan. Apalagi di Sambas ini kan masih luas lahan masyarakat," tuturnya.

Pihaknya sendiri papar Nia melalui kerjasama dengan Tim PKK Kabupaten Sambas dan jajarannya hingga tingkat RT sudah sering dan terus melakukan pembinaan dan kampayekan pentingnya memenuhi kebutuhan pangan sendiri.

"Kita bentuk kelompok di berbagai desa yang ada di Sambas. Setelah itu kita bina dengan pemberian wawasan dan pelatihan serta lainnya," katanya.

Selain pembinaan pihaknya dan kerjasama dengan berbagai pihak juga telah melakukan lomba untuk pengelolaan pangan. Itu dimaksudkanya agar membuktikan pangan lokal bisa dikreasikan dan soal rasa dan lainnya tidak kalah dari produk pangan luar.

"Kita berkomitmen terus mendorong masyarakat memproduksi dan mengkonsumsi pangan lokal sendiri. Kalau demikian jika dihitung secara matematis maka pengeluaran rumah tangga bisa dihemat mencapai belasan ribu rupiah," kata dia.
teks.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016