Pontianak (Antara kalbar) - Rumah duka almarhum Affandi, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Khatulistiwa di Jalan Pak Benceng Gang Wonorejo penuh dengan para pelayat yang hendak mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Diantara para pelayat, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji dan Wakil Wali Kota, Edi Rusdi Kamtono turut hadir untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum. “Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan mohon maaf seandainya ada hal yang tidak berkenan semasa hidup almarhum. Kita semua sudah mengikhlaskan almarhum, semoga mendapat tempat yang sangat layak di sisi Allah, SWT sesuai dengan amal ibadahnya,” ucap Sutarmidji saat memberikan sambutan sebelum melepas keberangkatan jenazah untuk dikebumikan, Senin..

Di mata orang nomor satu Kota Pontianak ini, mendiang dikenal sebagai sosok yang paling sabar. Sementara Sutarmidji mengakui dirinya termasuk orang yang suka marah. Tak jarang ketika dirinya marah, almarhum justru menanggapinya dengan tersenyum. Bahkan, kemarin siang, Minggu (14/8) pukul 11.00 WIB, ia menyempatkan diri menjenguk almarhum di rumah sakit. “Saat saya jenguk, almarhum kelihatan menahan rasa sakit tetapi saya lihat beliau masih bisa tersenyum,” kenangnya.

Di bawah kepemimpinan Affandi pula, PDAM Tirta Khatulistiwa mengalami banyak kemajuan. Dari yang sebelumnya mengalami kerugian senilai Rp 1,2 miliar, sekarang meraup keuntungan lebih dari Rp 25 miliar. Ini merupakan salah satu wujud keberhasilan kepemimpinan almarhum semasa hidupnya.

“Pemkot sangat kehilangan dan sulit mencari sosok pimpinan perusahaan daerah seperti PDAM ini. Perlu sosok seperti Affandi dan mudah-mudahan kita bisa temukan sehingga hasil kerja beliau selama ini untuk membenahi PDAM itu bisa terus berlanjut,” harapnya.

Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Khatulistiwa, Eddy Suratman juga menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam. Seluruh jajaran di BUMD  tersebut merasa kehilangan dengan sosok almarhum yang menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

“Mewakili perusahaan, kami memohon maaf apabila ada tutur, kata, sikap maupun perilaku dari almarhum, baik disengaja maupun tidak disengaja. Mari kita  lepas Pak Affandi dengan memberi maaf yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya agar beliau dilancarkan perjalanannya menuju sang khalik, diampunkan dosa-dosanya, diterima amal baiknya dan dilapangkan kuburnya,” ucapnya di hadapan para pelayat yang hadir di rumah duka.

Kepada keluarga besar yang ditinggalkan, Eddy meminta supaya tetap tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini dan mendoakan almarhum supaya mendapat tempat yang layak di sisi Yang Maha Kuasa.

Almarhum Affandi, lahir di Jombang, 23 November 1975, meninggal di Rumah Sakit Mitra Medika Pontianak pada hari Minggu (14/8) pukul 19.40 WIB. Mendiang meninggalkan seorang istri bernama Yenni Roosniartini dan dua orang putri yakni Auliya Nuruljannah dan Alfiyyah Misbahhussaniyyah.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016