Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Singkawang, Kalimantan Barat, Hamidi Irwansyah mengatakan, pihaknya belum menerima informasi resmi dari pusat terkait pembukaan CPNS.

"Sampai dengan hari ini kita belum menerima informasi resmi dari pusat, mengenai pembukaan CPNS," kata Hamidi, Kamis.

Jika dilihat dari kuota, Pemkot Singkawang sangat membutuhkan terutama tenaga pendidik. Sayangnya, sudah dua tahun (2015-2016) ini belum ada sama sekali pembukaan CPNS.

Sementara pegawai yang pensiun, kata Hamidi, setiap tahun selalu ada, yakni sekitar seratus lebih pegawai. "Untuk tahun 2016 saja, ada 106 pegawai yang pensiun," ujarnya.

Dari angka itu, paling banyak di antaranya adalah tenaga pendidik SD khususnya kelahiran tahun 1955/1956, yakni sekitar 80 orang. Sementara sisanya merupakan tenaga teknis lainnya.

"Malah ada beberapa tenaga pendidik yang mengajukan pensiun dini karena berdasarkan pertimbangan kondisi fisik lantaran sering sakit-sakitan," ungkapnya.

Memang, kata Hamidi, kalau kondisi sudah sakit-sakitan dan agar tidak mengganggu kinerja, memang sebaiknya mengajukan pensiun dini.

Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Syech Bandar mengatakan, kuota PNS yang ada di lingkungan pemkot setempat belum mencukupi.

"Kita sudah sering mengajukan formasi untuk mencukupi kekosongan yang ada. Tapi karena sekarang ada moratorium tidak ada penambahan pegawai dari pusat. Ya mau gimana lagi," katanya.

Sementara, setiap tahunnya ada PNS yang pensiun. Tentunya jumlah PNS yang ada akan semakin berkurang.

Apalagi yang pensiun pada tahun ini didominasi tenaga pendidik. Guna menutupi kekurangan itu, pihaknya terpaksa melakukan sistem rangkap tugas.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016