Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Awang Ishak mengatakan, kota yang dipimpinnya itu menempati urutan kedua untuk pencapaian indikator indeks pembangunan manusia se-Kalimantan Barat berdasarkan data tahun 2015 dan ditargetkan akan meningkat menjadi 74,4 pada tahun 2017.
"Ini menjadi prioritas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2016, berdasarkan hasil kegiatan percepatan penyediaan data statistik yang dilaksanakan oleh BPS, dimana Pemkot Singkawang berada pada urutan kedua se-Kalbar," kata Awang di Singkawang, Senin.
Terkait hal itu, dia berharap indikator IPM (keadaan tahun 2015 sebesar 70,03) mengalami peningkatan pertumbuhan satu poin setiap tahunnya. Dan diharapkan mencapai 74,4 pada tahun 2017.
Menurut Awang, indikator capaian bidang kesehatan yaitu asumsi status gizi buruk menurun, angka tahapan hidup meningkat, angka kelangsungan hidup bayi meningkat.
"Sedangkan indikator capaian bidang pendidikan yaitu Angka Melek Huruf (AHM) meningkat, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni meningkat," tuturnya.
Kemudian, tingkat kelulusan meningkat, angka lama sekolah meningkat, dan yang terakhir adalah peningkatan indeks daya beli.
Menurutnya, Pemkot Singkawang juga berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan pada infrastruktur sarana perkotaan (jalan dan jembatan) tahun ini.
Sistem pembangunan dan pengembangan infrastruktur daerah terintegrasi dengan optimal dalam menyediakan akses publik untuk mempermudah dalam memperoleh layanan fasilitas umum yang berkualitas.
"Gambaran tersebut dapat dilihat dari kondisi terminal, taman kota, pasar, jalan, air bersih dan sanitasi," kata Awang.
Kemudian, lanjut Awang, prioritas selanjutnya adalah Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam, Perlindungan Sumber Daya yang optimal berfungsi mendukung kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Singkawang seperti perlindungan pemanfaatan sumber air baku, pengendalian sumber air baku, pengendalian penggunaan lahan dan penggunaan ruang hujan kota secara terpadu dan terintegrasi.
"Cerminan perlindungan sumber daya alam dengan pengendalian pemanfaatan ruang kota dengan pembatasan pembangunan ruko pada kawasan pemukiman dan pemberlakuan disentif bagi developer yang kurang mematuhi peraturan yang berlaku," tuturnya.
Selain itu, perlindungan sumber daya alam dapat dilakukan dengan mengedepankan inisiasi masyarakat yang terlibat aktif di setiap lini kelurahan dan kecamatan pemrakarsa dalam Gerakan Bakti Kampung (GBK) untuk mewujudkan Kampung Hijau dan Bersih atau Kampung Go Green and Clean.
"Inovasi dan kreatifitas daerah bagi peningkatan kesejahteraan dan daya saing daerah juga menjadi komitmen Pemkot Singkawang dalam prioritas pembangunan," katanya.
Kemudian, tahun 2017 Pemkot Singkawang berkomitmen akan membangun dan mengembangkan pasar-pasar tradisional yang meliputi Pasar Alianyang, Roban, Naram dan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera).

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016