Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota Komisioner KPU Pusat, Arif Budiman, meminta kepada KPU Singkawang dapat bekerja keras dalam meningkatkan partisipasi pemilih saat hari pencoblosan.
"Hal ini saya tekankan, karena menurut catatan, partisipasi pemilih di Kota Singkawang belum mencapai standar nasional," kata Arif, saat berkunjung ke Singkawang, Selasa.
Anggota Komisioner KPU RI ini juga mengingatkan agar KPU Singkawang untuk tidak meremehkan proses perekrutan anggota KPPS.
"Karena jika ada satu TPS saja yang bermasalah di hari pemungutan suara, maka akan mempengaruhi penetapan hasil di tingkat KPU kota nantinya," ujarnya.
Dengan demikian, katanya, maka KPU Singkawang tidak akan pernah bisa menetapkan hasilnya. "Makanya, jangan pernah meremehkan perekrutan KPPS," tuturnya.
Dia juga meminta agar semua panitia pelaksana pemilu, baik dari tingkat KPPS sampai tingkat KPU Kabupaten/Kota, harus menanamkan prinsip transparan dan beintegritas dalam melaksanakan pesta demokrasi.
"Jadi, transparan dan integritas menjadi kunci utama dalam melaksanakan pemilu, supaya di percaya publik (Publik Rush)," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang, Ramdan berharap partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah tahun 2017 semakin meningkat.
"Kita berharap partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada bisa meningkat, dan mudah-mudahan bisa mencapai 60 persen sampai 65 persen," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan pengalaman, pada pemilu 2014 jumlah pemilih di Kota Singkawang yang menggunakan suaranya sebesar 58 persen untuk pemilihan legislatif dan 57 persen pada pemilihan presiden.
Untuk itu, ia berharap seluruh eleman turut mendukung agar partisipasi masyarakat meningkat, sebab hal itu bukan hanya tugas KPU.
"Karena ini berkaitan dengan motivasi masyarakat untuk mau datang ke TPS menggunakan hak pilihnya, maka diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk Pemkot, pasangan calon, dan masyarakat ikut berperan aktif," katanya.
Mengenai cara peserta meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka, selain mempromosikan dirinya dan meyakinkan kepada masyarakat untuk layak dipilih, tentunya juga para calon menyampaikan visi misi (program-program kerja) masing-masing secara cerdas sehingga ada keyakinan dari masyarakat untuk mau mendatangi TPS memberikan hak pilihnya.
Pihaknya juga akan melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan peran-peran KPU agar terus melakukan sosialisasi secara gencar ke masyarakat, dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"Dan ini terus kita lakukan ke masyarakat, supaya ada gairah publik untuk mau datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya," katanya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Hal ini saya tekankan, karena menurut catatan, partisipasi pemilih di Kota Singkawang belum mencapai standar nasional," kata Arif, saat berkunjung ke Singkawang, Selasa.
Anggota Komisioner KPU RI ini juga mengingatkan agar KPU Singkawang untuk tidak meremehkan proses perekrutan anggota KPPS.
"Karena jika ada satu TPS saja yang bermasalah di hari pemungutan suara, maka akan mempengaruhi penetapan hasil di tingkat KPU kota nantinya," ujarnya.
Dengan demikian, katanya, maka KPU Singkawang tidak akan pernah bisa menetapkan hasilnya. "Makanya, jangan pernah meremehkan perekrutan KPPS," tuturnya.
Dia juga meminta agar semua panitia pelaksana pemilu, baik dari tingkat KPPS sampai tingkat KPU Kabupaten/Kota, harus menanamkan prinsip transparan dan beintegritas dalam melaksanakan pesta demokrasi.
"Jadi, transparan dan integritas menjadi kunci utama dalam melaksanakan pemilu, supaya di percaya publik (Publik Rush)," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang, Ramdan berharap partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah tahun 2017 semakin meningkat.
"Kita berharap partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada bisa meningkat, dan mudah-mudahan bisa mencapai 60 persen sampai 65 persen," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan pengalaman, pada pemilu 2014 jumlah pemilih di Kota Singkawang yang menggunakan suaranya sebesar 58 persen untuk pemilihan legislatif dan 57 persen pada pemilihan presiden.
Untuk itu, ia berharap seluruh eleman turut mendukung agar partisipasi masyarakat meningkat, sebab hal itu bukan hanya tugas KPU.
"Karena ini berkaitan dengan motivasi masyarakat untuk mau datang ke TPS menggunakan hak pilihnya, maka diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk Pemkot, pasangan calon, dan masyarakat ikut berperan aktif," katanya.
Mengenai cara peserta meyakinkan masyarakat untuk memilih mereka, selain mempromosikan dirinya dan meyakinkan kepada masyarakat untuk layak dipilih, tentunya juga para calon menyampaikan visi misi (program-program kerja) masing-masing secara cerdas sehingga ada keyakinan dari masyarakat untuk mau mendatangi TPS memberikan hak pilihnya.
Pihaknya juga akan melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan peran-peran KPU agar terus melakukan sosialisasi secara gencar ke masyarakat, dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"Dan ini terus kita lakukan ke masyarakat, supaya ada gairah publik untuk mau datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya," katanya.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016