Pontianak (Antara Kalbar) - Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Sambas, Hamzah mengatakan travel yang membawa 43 Jemaah Umroh asal Kabupaten Sambas yang terlantar di Kota Jeddah merupakan travel tanpa koordinasi dengan Kemenag Kabupaten Sambas.
"Sampai saat ini kami dengar kabar memang masih terbengkalai di Jeddah. Soal persisnya seperti apa kami tidak tahu karena tidak ada koordinasi dari travel tersebut dengan Kemenag,"ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Hamzah menjelaskan travel yang bersangkutan tersebut dikabarkan berpusat di Jakarta. Menurutnya travel yang menelantarkan jamaah asal Sambas berbeda dengan travel lainnya yang kebanyakan memiliki perwakilan di Kabupaten Sambas.
"Sepengetahuan kita, kantor pusat travel ini ada di Jakarta, jadi jemaah yang berangkat dibawa ke Pontianak baru kemudian ke Jakarta lagi,"terangnya.
Dikatakannya, perekrutan jemaah umroh dari travel tersebut diketahui bernama Mufizar, warga Desa Tanjung Mekar Kecamatan Sambas.
"Yang kita tahu untuk perwakilan Travel Aulia ini adalah Saudara Mufizar. Pak Mufizar ini sudah pernah membawa jemaah umrah, namun kali ini tidak ada koordinasi dengan Kemenag,"kata dia.
Dengan adanya kasusnya penelantaran jamaah umroh dan sebagainya ia berharap masyarakat untuk berhati - hati mencari travel yang resmi.
"Intinya cek dulu travel mana yang memiliki izin dan sesuai ketentuan yang ada. Ingin memastikannya lebih paham bisa datang saja ke Kemenag untuk memastikan apakah sebuah travel tersebut tercatat atau resmi,: kata dia.
(KR-DDI/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Sampai saat ini kami dengar kabar memang masih terbengkalai di Jeddah. Soal persisnya seperti apa kami tidak tahu karena tidak ada koordinasi dari travel tersebut dengan Kemenag,"ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Hamzah menjelaskan travel yang bersangkutan tersebut dikabarkan berpusat di Jakarta. Menurutnya travel yang menelantarkan jamaah asal Sambas berbeda dengan travel lainnya yang kebanyakan memiliki perwakilan di Kabupaten Sambas.
"Sepengetahuan kita, kantor pusat travel ini ada di Jakarta, jadi jemaah yang berangkat dibawa ke Pontianak baru kemudian ke Jakarta lagi,"terangnya.
Dikatakannya, perekrutan jemaah umroh dari travel tersebut diketahui bernama Mufizar, warga Desa Tanjung Mekar Kecamatan Sambas.
"Yang kita tahu untuk perwakilan Travel Aulia ini adalah Saudara Mufizar. Pak Mufizar ini sudah pernah membawa jemaah umrah, namun kali ini tidak ada koordinasi dengan Kemenag,"kata dia.
Dengan adanya kasusnya penelantaran jamaah umroh dan sebagainya ia berharap masyarakat untuk berhati - hati mencari travel yang resmi.
"Intinya cek dulu travel mana yang memiliki izin dan sesuai ketentuan yang ada. Ingin memastikannya lebih paham bisa datang saja ke Kemenag untuk memastikan apakah sebuah travel tersebut tercatat atau resmi,: kata dia.
(KR-DDI/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017