Pontianak  (Antara Kalbar) - Pengurus GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Kalimantan Barat, periode 2017-2020 dikukuhkan oleh Sekjen GAPKI, Togar Sitanggang.

"Kami pengurus GAPKI pusat mengucapkan selamat atas dilantiknya pengurus GAPKI Cabang Kalbar, sehingga bisa secepatnya bekerja dalam menjalankan apa-apa saja yang telah diprogramkan," kata Togar Sitanggang di Pontianak, Senin.

Adapun susunan pengurus GAPKI Cabang Kalbar, diantaranya Ketua GAPKI Cabang Kalbar, Muklis Bentara, Sekretaris, Budi Haryoko, Bendahara, Suprapto, dan Bidang Media dan Informasi GAPKI Cabang Kalbar, Mulfi Huda, dan lain-lain.

Togar mengajak pengurus GAPKI Cabang Kalbar untuk ikut menepis isu-isu negatif tentang sawit dalam persaingan antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya.

"Selain itu, kami berharap iklim kondusif yang selama ini sudah tercipta agar terus terjaga, dan meminta dukungan dari pemerintah daerah agar pembangunan kebun sawit terus berlanjut," ungkapnya.

Sementara itu, terkait kebakaran lahan, program siaga api yang sudah terbentuk disekitar 572 desa di Indonesia, agar ke depannya terus berlanjut dalam mencegah kebakaran, baik di dalam maupun di luar kebun di musim kemarau mendatang.

"Karena tahun 2016 kebakaran tidak sebesar tahun 2015, tetapi diperkirakan kemarau juga akan terjadi ditahun 2017, sehingga perlu diantisipasi bersama termasuk oleh perkebunan yang tergabung dalam GAPKI Kalbar," katanya.

Sementara itu, Ketua GAPKI Cabang Kalbar, Muklis Bentara mengucapkan terima kasih kepada gubernur Kalbar dan para bupati dan wali kota yang telah menciptakan iklim invetasi yang kondusif di Kalbar, sehingga para pihak perusahaan kebun sawit bisa dengan lancar membangun perkebunan di Kalbar.

"Hingga saat ini, baru sebanyak 50 dari 156 perusahan sawit yang gabung dengan GAPKI Kalbar, ke depan menjadi tugas bersama untuk merangkul perusahaan yang belum tergabung tersebut," katanya.

Ia mengimbau, kepada perusahaan sawit yang belum tergabung tersebut, agar mau bergabung dengan GAPKI Cabang Kalbar, sehingga ke depannya bisa bersama-sama mempertajam program 2017, terkait isu nasional dan global, antara lain antisipasi Karhutla, pengelolaan lahan gambut, sertifikasi ISPO (Indonesia Standard Palm Oil), sinergi peran media dalam menangkal kampanye negatif tentang sawit.

(U.A057/E001) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017