Samarinda (Antara Kalbar) - Tentara Nasional Indonesia dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur terus melanjutkan kerja sama dalam program pelayanan KB bagi masyarakat di wilayah setempat.

"Kerja sama antara BKKBN dan TNI sudah lama terjalin, jadi kami sudah menjadi mitra dalam membantu keberhasilan progam KB," kata Kasi Teritorial Korem 091/ASN Samarinda Letkol Infantri Firalta Paksana Tarigan di Samarinda, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu saat ditemui setelah menghadiri rapat terpadu persiapan rencana pelayanan KB di Provinsi Kaltim yang akan dimulai di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, pada minggu ketiga Januari 2017.

Rapat terpadu di BKKBN Kaltim itu dihadiri berbagai institusi, antara lain TNI, Polri, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BNN, Dinas Perkebunan, Ikatan Bidan Indonesia, Persit KCK Kodim 0909 Sangatta, SKPD KB Kabupaten Kutai Timur, dan perusahaan sawit PT Swakarsa Sinas Sentosa di Kecamatan Wahau.

Menurut Tarigan, BKKBN memiliki program pelayanan KB dan kependudukan, sedangkan TNI akan mendukung program tersebut baik untuk keluarga TNI maupun masyarakat umum, sehingga masing-masing institusi berjalan sesuai perannya.

Ia menambahkan program BKKBN cukup banyak, seperti menjaga jarak kelahiran dengan melakukan pelayanan kontrasepsi dan menekan membludaknya angka pertumbuhan penduduk, karena tingginya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kecukupan lapangan kerja dan fasilitas lain bisa menimbulkan banyak masalah.

"Dalam membantu BKKBN, di lapangan kami melakukan pendampingan, kemudian mengajak masyarakat supaya tumbuh kesadaran tentang manfaat KB yang bukan hanya untuk mengatur jarak kelahiran, tetapi juga bertujuan menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera," katanya.

Untuk itu, pihaknya juga melakukan imbauan secara internal, seperti ketika ada prajurit yang mulai membina keluarga agar ikut KB. Hal ini yang kemudian jarang ada anggota TNI memiliki banyak anak, karena mereka sudah memahami manfaat dan fungsi KB.

Kepala BKKBN Kaltim Sukaryo Teguh Santoso mengatakan jika dalam satu keluarga memiliki banyak anak, maka banyak masalah yang muncul, seperti perhatian dan kasih sayang terhadap masing-masing anak terbatas karena terlalu banyak yang diurus.

"Itu baru masalah kasih sayang orang tua yang harus dibagi dengan banyak anak. Belum lagi kalau kita bicara ekonomi keluarga, sehingga dengan banyak anak tentu akan susah mengurusnya mulai dari kecukupan gizi, biaya kesehatan, biaya pendidikan, dan lain-lain," ujarnya.

Terkait kerja sama dengan TNI, ia mengatakan BKKBN sudah sejak beberapa tahun lalu menyinergikan program dengan TNI, baik mengenai pelayanan KB maupun program lainnya.

"Bahkan tahun lalu ada puluhan Babinsa (Bintara Pembina Desa) yang sudah kami latih program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), sehingga para Babinsa ini bisa melakukan pendampingan ke warga desa mengenai program itu," ujar Teguh.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017