Maiduguri (Antara Kalbar) - Seorang perempuan menggendong bayi di belakangnya meledakkan diri di pasar Nigeria timur laut, yang dikuasai Boko Haram, kata petugas, Selasa.

Sebelumnya, perempuan beserta seorang bayi dan dua anak perempuan meledakkan diri di pasar kota Madagali 11 hari lalu.

Tindakan itu mengorbankan enam jiwa dan melukai 17 orang, kata kepala daerah Madagali, Alhaji Yusuf Mohammed.

Juru bicara tentara Nigeria, Rabe Abubakar, belum memastikan keterlibatan bayi dalam kejadian itu.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-Anak (UNICEF) mengatakan, aksi teror yang melibatkan bayi baru pertama kali terjadi di wilayah timur laut Nigeria.

"Kami sangat khawatir dengan keterlibatan bayi dalam aksi teror tersebut," kata juru bicara UNICEF, Doune Porter.

Bom bunuh diri yang menjadi corak teror Boko Haram cukup sering terjadi di wilayah timur laut Nigeria.

Daerah itu merupakan wilayah pemberontakan utama Boko Haram selama tujuh tahun.

Pegaris keras tersebut itu kerap memburu anak-anak terlantar dan menculik perempuan muda untuk dipaksa menjadi pelaku bom bunuh diri.

Beberapa pelaku kerap dibuat tak sadar membawa alat peledak, tambah lembaga itu.

Penggunaan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri meningkat hingga lima kali lipat sejak 2014, kata UNICEF tahun lalu.

Setidaknya ada 19 anak yang meledakkan diri, sebagian besar dilakukan perempuan, kata UNICEF.

Sebelum insiden di Madagali, anak termuda yang dijadikan "martir" adalah gadis berusia sembilan tahun, tambah UNICEF.

Serangan di Madagali merupakan satu dari rangkaian teror bom di wilayah timur laut Nigeria, khususnya negara bagian Borno dalam beberapa minggu terakhir.

Boko Haram diduga tengah meningkatkan aksi terornya jelang akhir musim hujan.

Namun, direktur konsultan manajemen risiko Signal Risk, Ryan Cummings mengatakan, pasukan keamanan rakyat gabungan Nigeria (CJTF) telah meningkatkan upayanya melacak serta mencari tersangka.

"Sejumlah aksi bom berhasil digagalkan CJTF sehingga jumlah korban berhasil dikurangi," katanya.

Juru bicara militer, Abubakar mengatakan pasukan keamanan mesti meningkatkan kewaspadaan dan siap mengatasi tiap strategi baru yang digunakan Boko Haram untuk meneror warga.

Pemberontakan Boko Haram telah menewaskan sekitar 15 ribu orang dan memaksa lebih dari dua juta warga mengungsi.

Boko Haram menguasai wilayah seluas Belgia pada awal 2015, namun diusir tentara Nigeria dibantu pasukan negara tetangga.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017