Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan bahwa daerahnya segera memiliki Pembangkit Liistrik Tenaga Sampah.

"Dengan hadirnya PLTS akan menambah kebutuhan energi yang semakin hari semakin besar. Kami sudah melakukan MoU dengan Shanghai Electric sejak tahun lalu untuk membangun PLTS ini di kawasan tempat pembuangan akhir Batu Layang," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Edi menjelaskan hadirnya PLTS tidak hanya solusi ekonomi dan energi saja, melainkan juga jalan keluar untuk mengatasi sampah yang semakin meningkat jumlahnya.

Apalagi saat ini Kota Pontianak menghasilkan sekitar 300 ton sampah per hari. Dari jumlah tersebut 70 persennya berasal dari rumahtangga, jelasnya.

Ia berkeyakinan apabila nanti PLTS terwujud makan persoalan sampah bisa tuntas dan Pontianak akan mendapat suplai daya listrik sekitar delapan sampai 10 Mw.

"Kendati angka daya yang dihasilkan tidak terlalu besar, namun cukup untuk menambah pasokan daya listrik bagi masyarakat," jelasnya.

Ia memaparkan untuk menghasilkan sumber daya listrik sebesar 10 Mw tersebut, kapasitas sampah yang dibutuhkan sebanyak 1.000 ton.

"Kekurangan-kekurangan sampah ini akan ditambah dari sampah hasil olahan sawit dan lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan pembangunan PLTS tersebut akan segera dimulai. Shanghai Electrik meminta Build Operate and Transfer (BOT) selama 30 tahun, setelah jangka masa itu, baru diserahkan lagi kepada Pemkot Pontianak.

"Saya berharap, melalui kerja sama itu, Kota Pontianak lebih bersih dalam pengelolaan sampah. Apalagi dengan kondisi topografi di TPA Batu Layang di mana sulit bila menerapkan sanitary landfill karena lahan gambut. Dengan sampah diolah menjadi energi listrik, ini akan lebih efektif dan bermanfaat," kata dia.

 (KR-DDI/Y008)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017