Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus memberikan apresiasi kepada umat dan tokoh-tokoh masyarakat Hindu Kubu Raya yang telah menyelenggarakan kegiatan Dharma Santi dan Simakrama untuk menjalin dan meningkatkan silaturahmi antar umat beragama.

"Kami selaku pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pada puncak perayaan Nyepi (Dharma Santi) yang bertemakan "Membawa Kerukunan dan Kedamaian" ini, saya mengajak kepada semua umat beragama yang ada di Kabupaten Kubu Raya khususnya Umat Hindu menjaga dan meningkatkan tali silaturahmi antar sesama," kata Hermanus, saat menghadiri Dharma Santi rangkaian perayaan Nyepi tahun saka 1938 di Kabupaten Kubu Raya yang dipusatkan di Sungai Raya, Senin.

Menurutnya, kegiatan seperti itu sangat penting dilaksanakan agar hubungan antar umat dan pemerintah semakin dekat.

"Hubungan lintas agama juga harus terus dijaga. Kita tahu Kubu Raya sangat harmonis, sehingga acara keagamaan masing-masing haruslah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI dengan keberagaman yang ada," tuturnya.

Ditempat yang sama, Ketua Parisada Hindu Dharma Kalimantan Barat Ide Sri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan mengatakan, Dharma Santi merupakan rangkaian puncak perayaan Nyepi tahun saka 1938.

Dikatakannya, Dharma Santi bagi umat Hindu adalah merealisasikan tiga kerukunan hidup beragama. Yakni, kerukunan dalam umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

"Dharma Santi atau Simakrama atau silaturahmi, saling memaafkan (Tatwam Asi). Dharma Santi sebagai ajang pembinaan umat beragama dan penyampaian informasi dari pemerintah dengan umat," kata Sri Resi.

Simakrama atau Dharma Santi adalah dialog antar sesama tentang apa dan bagaimana yang telah, sedang, dan akan datang. Bagaimana manusia dapat meningkatkan kehidupan lahir batinnya ke depan dengan berpijak pada pengalaman selama ini.

Peringatan pergantian tahun baru Saka (Nyepi) oleh umat Hindu ditandai dengan dialog spiritual kepada Tuhan yang dipuja, para leluhur, para bhuta, diri sendiri dan sesama manusia demi keseimbangan, keharmonisan, kesejahteraan, dan kedamaian bersama.  

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017