Pontianak (Antara Kalbar) - Pelaksanaan Konvensi Lions Clubs ke-41, 10-12 Mei 2017 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, diawali dengan bakti sosial berupa penanaman pohon Mangrove atau bakau di sepanjang pantai di Kabupaten Mempawah.
Ketua Komite Baksos Tanam Bakau, Harry Gunawan, di Pontianak, Jumat, mengatakan penanaman pohon bakau tersebut kerja sama antara Perkumpulan Lions Indonesia dengan WWF Program Kalbar dan Mempawah Mangrove Conservation (MMC) yang mengelola Mempawah Mangrove Park (MMP) di kabupaten itu.
Herry mengatakan, baksos tanam bakau dilakukan secara bertahap, penanaman perdana telah dilakukan 5 Maret 2017, sebanyak 5.000 bibit bakau, yang dipusatkan di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Timur.
"Baksos tersebut merupakan proyek monumental dan signature pada Konvensi tahunan ke-41 MD307 di Pontianak, yang bertepatan momen 100 tahun pengabdian Lions Clubs International di dunia. Di mana, rencananya sebanyak 40 ribu bibit bakau ditanam secara berkesinambungan sepanjang tahun 2017," ungkapnya.
Terkait biaya penanaman pohon bakau selain didapat dari kontribusi para Lions seluruh Indonesia, juga dari kontribusi masyarakat umum di Pontianak dan luar daerah. Kontribusi nyata tersebut diharapkan dapat ikut melestarikan alam dan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir, katanya.
"Kami merasa bangga dan bahagia dapat berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan, salah satunya melalui penanaman bakau di pesisir pantai Mempawah yang mengalami abrasi. Dan kami berharap, semakin banyak orang yang tergugah untuk bersama-sama berbuat sesuatu bagi lingkungan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada WWF, MMC, dan relawan yang bersedia membantu dan terlibat langsung dalam penanaman bakau, dan semoga upaya itu bisa terus berkesinambungan.
Herry menambahkan, dipilihnya oleh panitia konvensi dalam menanam bakau, karena keprihatinan atas kerusakan area pantai di Kalbar, terutama di wilayah Mempawah akibat abrasi air laut. Pada Konvensi tahunan ke-41, Perkumpulan Lions Indonesia ingin membuat suatu kegiatan yang memiliki manfaat jangka panjang.
Sementara itu, Manager Program Kalbar WWF Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan, pihaknya memang terus mempromosikan kawasan pesisir di Mempawah sebagai perisai hijau pesisir utama Kalbar. Pihaknya senang dapat menjadi bagian kerja sama dan gerakan peduli lingkungan dari Lions Clubs.
Ketua MMC, Raja Fajar Azansyah menambahkan, Mempawah Mangrove Park yang berada di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah tersebut belum lama diresmikan oleh Wakil Bupati Mempawah, Gusti Ramlana pada 23 Agustus 2016. Selain ditujukan untuk melestarikan alam, MMP diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru di Mempawah, yang mengedepankan misi pelestarian dan edukasi lingkungan hidup, khususnya pelestarian ekosistem bakau pesisir.
(U.A057/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Ketua Komite Baksos Tanam Bakau, Harry Gunawan, di Pontianak, Jumat, mengatakan penanaman pohon bakau tersebut kerja sama antara Perkumpulan Lions Indonesia dengan WWF Program Kalbar dan Mempawah Mangrove Conservation (MMC) yang mengelola Mempawah Mangrove Park (MMP) di kabupaten itu.
Herry mengatakan, baksos tanam bakau dilakukan secara bertahap, penanaman perdana telah dilakukan 5 Maret 2017, sebanyak 5.000 bibit bakau, yang dipusatkan di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Timur.
"Baksos tersebut merupakan proyek monumental dan signature pada Konvensi tahunan ke-41 MD307 di Pontianak, yang bertepatan momen 100 tahun pengabdian Lions Clubs International di dunia. Di mana, rencananya sebanyak 40 ribu bibit bakau ditanam secara berkesinambungan sepanjang tahun 2017," ungkapnya.
Terkait biaya penanaman pohon bakau selain didapat dari kontribusi para Lions seluruh Indonesia, juga dari kontribusi masyarakat umum di Pontianak dan luar daerah. Kontribusi nyata tersebut diharapkan dapat ikut melestarikan alam dan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir, katanya.
"Kami merasa bangga dan bahagia dapat berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan, salah satunya melalui penanaman bakau di pesisir pantai Mempawah yang mengalami abrasi. Dan kami berharap, semakin banyak orang yang tergugah untuk bersama-sama berbuat sesuatu bagi lingkungan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada WWF, MMC, dan relawan yang bersedia membantu dan terlibat langsung dalam penanaman bakau, dan semoga upaya itu bisa terus berkesinambungan.
Herry menambahkan, dipilihnya oleh panitia konvensi dalam menanam bakau, karena keprihatinan atas kerusakan area pantai di Kalbar, terutama di wilayah Mempawah akibat abrasi air laut. Pada Konvensi tahunan ke-41, Perkumpulan Lions Indonesia ingin membuat suatu kegiatan yang memiliki manfaat jangka panjang.
Sementara itu, Manager Program Kalbar WWF Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan, pihaknya memang terus mempromosikan kawasan pesisir di Mempawah sebagai perisai hijau pesisir utama Kalbar. Pihaknya senang dapat menjadi bagian kerja sama dan gerakan peduli lingkungan dari Lions Clubs.
Ketua MMC, Raja Fajar Azansyah menambahkan, Mempawah Mangrove Park yang berada di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah tersebut belum lama diresmikan oleh Wakil Bupati Mempawah, Gusti Ramlana pada 23 Agustus 2016. Selain ditujukan untuk melestarikan alam, MMP diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru di Mempawah, yang mengedepankan misi pelestarian dan edukasi lingkungan hidup, khususnya pelestarian ekosistem bakau pesisir.
(U.A057/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017