Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat Muhammad Ridwan mengharapkan agar alumni dari Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di provinsi itu untuk bisa mengembangkan industri hilir di daerah.

"Dari informasi yang kita dapat, banyak alumni sekolah kejuruan di Kalbar yang justru direkrut perusahaan di Jawa. Seperti yan terjadi pada SMTI Pontianak, yang telah menghasilkan 300 pelajar dan semuanya direkrut perusahaan di Pulau Jawa," kata Ridwan di Pontianak, Selasa.

Terkait hal itu, dirinya berupaya untuk menyerap alumni SMTI tersebut dan sekolah kejuruan lainnya agar bisa mengolah industri hilir yang ada di Kalbar.

Ia menilai jika para siswa di sekolah tersebut memiliki potensi dan kemampuan serta keahlian yang sudah baik sehingga bisa diberdayakan untuk membangun daerahnya sendiri.

"Ini juga menjadi topik pembahasan di Disperindag guna mengambil langkah untuk pengembangan skill para siswa tersebut," tuturnya.

Sebab, ia berharap para lulusan tersebut tidak hanya menjadi pekerja melainkan bisa mandiri dan mengembangkan usaha.

"Jika hanya bekerja, maka posisi menjadi pekerja, dan jika nanti tidak menjadi pegawai tetap lalu ribut lagi. Ini kembali pada masalah tenaga kerja," katanya.

Menurut Ridwan konsep seperti itu harus dicoba guna memunculkan jiwa enterpreneurship di masing-masing sekolah vokasional.

Gagasan itu disampaikannya, karena ia melihat saat ini sudah ada beberapa siswa yang memulainya. Seperti membuat alat keripik dan pengeringan, kemudian membuat traktor tangan mini, klep untuk mesin pembangkit di PLN dan termasuk peralatan mesin di bengkel.

Ridwan meyakini jika ini terus dikembangkan maka bisa menopang tumbuhnya industri hilir di Kalbar. Apalagi sejumlah peralatan yang sudah dibuat itu bermanfaat untuk pelaku UMKM.

"Jika dimaksimalkan maka potensi luar biasa untuk yang lain. Saya juga akan jalan ke sektor kelautan, kebutuhannya apa, dan pergerakan seperti apa dan akan dirumuskan," kata dia.
(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017