Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 81 mahasiswa dari Politeknik Negeri Pontianak, Kalimantan Barat menyatakan kagum terhadap Pontianak Communicative (Pontive) Center atau ruang kontrol di kota setempat melalui kamera pengawas yang terintegrasi milik Pemerintah Kota Pontianak.
Liza Yuni Indriani, salah satu mahasiswi Polnep yang ikut dalam rombongan Polnep mengunjungi Pontive Center, di Pontianak, Senin, menyatakan kekagumannya dengan keberadaan Pontive Center milik Pemkot Pontianak tersebut.
Ia menjelaskan, dirinya baru pertama kali melihat langsung bagaimana Pemkot Pontianak mengelola Kota Pontianak dengan ruang kontrol yang terintegrasi.
"Kunjungan kami ini untuk melihat langsung Pontianak Pontive Center, dan kami kagum karena lengkapnya fasilitas yang dimiliki Pemkot Pontianak untuk memantau Kota Pontianak melalui kamera pengawas atau CCTV tersebut," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, adanya aplikasi Gencil sangat membantu dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat luas. Pontive Center menjadi tujuan kunjungan mereka karena sangat erat kaitannya dengan ilmu yang tengah mereka geluti. "Ini luar biasa, karena dengan kemudahan-kemudahan yang didukung perangkat IT, semua bisa dilakukan di ruang kontrol yang bernama Pontive Center dan data yang terintegrasi," katanya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Elektro Polnep Pontianak, Wendi Yuniarto juga menyatakan, keberadaan Pontive Center yang terletak di lantai dua Kantor wali kota ini sudah mengarah pada smart city yang sesungguhnya. Terlebih, data maupun pantauan CCTV ditampilkan secara realtime, bahkan sudah menerapkan monitoring control.
Ia menilai, Pontive Center merupakan tujuan yang tepat bagi kunjungan mereka sebagai implementasi dari hasil karya mahasiswa, salah satunya pengembangan aplikasi yang mungkin bisa membantu Pemkot Pontianak ke depannya. "Sebab keilmuan kami menghasilkan implementasi terapan di bidang informatika yang diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Elektronik dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Samsul Akbar menjelaskan, fungsi Pontive Center, yakni sudah memiliki surveillance system (sistem pengawasan) melalui CCTV yang ditempatkan dibeberapa titik wilayah Kota Pontianak.
"Kita juga menjelaskan bagaimana penggunaan aplikasi Gencil yang di dalamnya terdapat konten-konten yang bisa dimanfaatkan masyarakat seperti memantau harga pangan, juga ada e-lapor warga (e-Lawar) yakni media atau layanan untuk pengaduan masyarakat," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah memiliki sistem manajemen pengelolaan aset daerah, sistem informasi pohon dan sebagainya. Ke depan, pihaknya akan membuat data center yang akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan database sistem informasi yang sudah dibangun.
Konsepnya adalah menjadikan semua sistem informasi yang sudah dibangun tersebut disimpan datanya dalam sebuah pusat data yang terintegrasi. Dengan demikian, pada saat sistem informasi itu digunakan untuk mengambil sebuah keputusan, dapat ditayangkan dalam suatu tampilan yang terintegrasi.
"Jadi kalau kita perlu data, tidak merepotkan lagi, dengan tersimpannya data itu dalam satu sistem data center ini, kita akan bisa manfaatkan database itu sebagai sebuah kajian untuk menjadi landasan dalam mengambil keputusan," paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga perlu mengembangkan sistem surveillence dengan menambah CCTV di seluruh wilayah Kota Pontianak. Diakuinya, saat ini baru beberapa wilayah yang tercover CCTV, diantaranya Pontianak Kota, Pontianak Selatan dan Tenggara. "Ke depan kita akan menambah CCTV di titik-titik yang belum terjangkau," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Liza Yuni Indriani, salah satu mahasiswi Polnep yang ikut dalam rombongan Polnep mengunjungi Pontive Center, di Pontianak, Senin, menyatakan kekagumannya dengan keberadaan Pontive Center milik Pemkot Pontianak tersebut.
Ia menjelaskan, dirinya baru pertama kali melihat langsung bagaimana Pemkot Pontianak mengelola Kota Pontianak dengan ruang kontrol yang terintegrasi.
"Kunjungan kami ini untuk melihat langsung Pontianak Pontive Center, dan kami kagum karena lengkapnya fasilitas yang dimiliki Pemkot Pontianak untuk memantau Kota Pontianak melalui kamera pengawas atau CCTV tersebut," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, adanya aplikasi Gencil sangat membantu dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat luas. Pontive Center menjadi tujuan kunjungan mereka karena sangat erat kaitannya dengan ilmu yang tengah mereka geluti. "Ini luar biasa, karena dengan kemudahan-kemudahan yang didukung perangkat IT, semua bisa dilakukan di ruang kontrol yang bernama Pontive Center dan data yang terintegrasi," katanya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Elektro Polnep Pontianak, Wendi Yuniarto juga menyatakan, keberadaan Pontive Center yang terletak di lantai dua Kantor wali kota ini sudah mengarah pada smart city yang sesungguhnya. Terlebih, data maupun pantauan CCTV ditampilkan secara realtime, bahkan sudah menerapkan monitoring control.
Ia menilai, Pontive Center merupakan tujuan yang tepat bagi kunjungan mereka sebagai implementasi dari hasil karya mahasiswa, salah satunya pengembangan aplikasi yang mungkin bisa membantu Pemkot Pontianak ke depannya. "Sebab keilmuan kami menghasilkan implementasi terapan di bidang informatika yang diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Elektronik dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Samsul Akbar menjelaskan, fungsi Pontive Center, yakni sudah memiliki surveillance system (sistem pengawasan) melalui CCTV yang ditempatkan dibeberapa titik wilayah Kota Pontianak.
"Kita juga menjelaskan bagaimana penggunaan aplikasi Gencil yang di dalamnya terdapat konten-konten yang bisa dimanfaatkan masyarakat seperti memantau harga pangan, juga ada e-lapor warga (e-Lawar) yakni media atau layanan untuk pengaduan masyarakat," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah memiliki sistem manajemen pengelolaan aset daerah, sistem informasi pohon dan sebagainya. Ke depan, pihaknya akan membuat data center yang akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan database sistem informasi yang sudah dibangun.
Konsepnya adalah menjadikan semua sistem informasi yang sudah dibangun tersebut disimpan datanya dalam sebuah pusat data yang terintegrasi. Dengan demikian, pada saat sistem informasi itu digunakan untuk mengambil sebuah keputusan, dapat ditayangkan dalam suatu tampilan yang terintegrasi.
"Jadi kalau kita perlu data, tidak merepotkan lagi, dengan tersimpannya data itu dalam satu sistem data center ini, kita akan bisa manfaatkan database itu sebagai sebuah kajian untuk menjadi landasan dalam mengambil keputusan," paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga perlu mengembangkan sistem surveillence dengan menambah CCTV di seluruh wilayah Kota Pontianak. Diakuinya, saat ini baru beberapa wilayah yang tercover CCTV, diantaranya Pontianak Kota, Pontianak Selatan dan Tenggara. "Ke depan kita akan menambah CCTV di titik-titik yang belum terjangkau," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017