Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang Yosef mengatakan penanganan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak dan bukan bertumpu pada instansi tertentu saja.

"Berhubung tanggung jawab penanganan bencana bukan tertumpu pada kita maka tindakan pencegahan dan mengatasi terjadinya bencana, BPBD melibatkan berbagai instansi dan pihak lainnya. Satu di antara bentuk yang sudah dilakukan yakni penyusunan SOP penanganan bencana di Kabupaten Bengkayang," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Yosef menjelaskan BPBD hanya memiliki tugas sebagai koordinasi, komando dan pelaksana. Sedangkan program kegiatan ada penanggung jawab masing - masing dari kelembagaan terkait sesuai fungsinya.

"Kami sifatnya mengkoordinasikan hal hal bencana yang terjadi dengan semua pihak. Misalnya terjadinya DBD dan rabies, kami koordinasi dengan dinas kesehatan dan keluarga berencana. Apabila terjadi kebakaran, ada badan pemadam kebakaran," kata dia.

Selanjutnya kalau terjadi banjir, angin puting beliung dan longsor maka pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait. "Jadi bencana adalah menjadi tanggung jawab semua dan bersama termasuk unsur TNI/Polri juga ikut dilibatkan," kata dia.

Ia memaparkan bahwa sedikitnya ada 10 kecamatan se - Kabupaten Bengkayang yang memiliki daerah rawan bencana.

"Kerawanan bencana di kita itu meliputi kebakaran hutan dan lahan, banjir, angin puting beliun dan lonsor," kata dia.

Menurutnya dengan potensi kerawanan bencana yang ada harus menjadi perhatian semua pihak. Ia berharap, semua harus terlibat aktif terutama dalam pencegahan.

"Masyarakat memiliki peran strategis dalam pencegahan bencana tersebut. Mari semua bergandeng untuk pencegahan, pengendalian dan mengatasi masalah yang ada," ajaknya.

(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017