Sekadau (Antara Kalbar) - Bupati Sekadau Rupinus meninjau sejumlah proyek di wilayah Kecamatan Nanga Taman, usai membuka sosialisasi pemotongan hewan kurban dan hewan konsumsi secara syar’i di aula kantor camat setempat.
Proyek pertama yang ditinjau bupati adalah tugu Panglima Naga yang terletak di Sekotang Desa Lubuk Tajau. Tugu ini berdiri megah tepat di simpang jalan masuk Desa Lubuk Tajau dan Desa Pantok.
Beberapa kali bupati tampak mengelilingi tugu sang pejuang Dayak ini. Menurut Bupati, jalan di sisi kiri kanan tugu masih terlihat sempit dan perlu dilebarkan lagi. Hal ini untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan.
Mengenai penerangan, bupati juga minta pihak kecamatan untuk berkoordinasi dengan pihak PLN, supaya tugu ini diberi penerangan lampu. Karena untuk sementara waktu, sumber penerangan Tugu Panglima Naga ini berusmber dari warga yang berada di sekitar tugu.
Ia kemudian melihat jalan aspal yang dilewati alat berat berupa eskavator. Bupati mendapat laporan dari masyarakat jalan yang dilewati oleh alat berat itu mengalami kerusakan. Benar saja, ketika tiba di lokasi, bupati melihat ada bekas rantai eskavator yang membentuk seperti parit kecil di badan jalan dari Sekotong menuju Lubuk Tajau dan Pantok.
Sepertinya saat melintasi jalan raya, rantai alat berat itu tidak mengguanakan alas papan. Hal itu dibenarkan oleh salah seorang warga yang kebetulan melintasi jalan itu. Dia menyebutkan benar bahwa ada alat berat yang hendak membuat jalan usaha tani, saat melintas jalan tidak menggunakan alas papan.
"Benar itu bekas jalan yang dilewati alat berat," ujarnya saat bincang-bincang dengan bupati. Bupati Rupinus minta kepada pihak kontraktor atau perusahaan agar tidak sembarangan melintasi jalan raya dengan menggunakan alat berat seperti eskavator tanpa alas.
"Inikan fatal akibatnya, kita sudah bangun jalan ini dengan bagus, sekali tiba-tiba dilewati oleh alat berat, tanpa pengaman lagi. Masalah ini harus diperhatikan oleh para kontraktor dan pengusaha.Saya minta jangan sembarangan membawa alat berat melalui jalan raya. Kasihankan jalan bagus jadi rusak, saya minta ini jangan terulang lagi," pintanya.
Bupati lalu melanjutkan perjalanan menuju lokasi pembangunan jalan Sekotong, Lubuk Tajau dan Pantok yang saat ini sedang dikerjakan oleh pihak kontraktor. Saat tiba di lokasi, bupati menyaksikan langsung penimbunan badan jalan yang sedang dikerjakan oleh para pekerja.
Sebagian besar penimbunan jalan sudah selesai dilaksanakan, hanya ada beberapa titik saja yang sedang dikerjakan. Bupati minta kontraktor pelaksana untuk tetap memperhatikan kualitas jalan tersebut. "Saya minta jalan ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Kualitasnya harus diperhatikan. Karena kalau kualitasnya bagus, jalan ini pasti awet," papar Bupati Rupinus.
Usai meninjau jalan, bupati melihat pembangunan rangka jembatan yang menghubungkan dari Lubuk Tajau menuju Pantok.
Pembangunan rangka jembatan ini juga sedang dikerjakan. Lalu, bupati melihat pembangunan jalan rabat beton yang berada di pertengahan kampung Pantok. Pekerjaan jalan rabat beton ini sudah selesai dilaksanakan oleh pihak kontraktor sesuai kontrak kerja.
Usai melihat pembangunan jalan rabat beton, bupati istirahat makan siang. Setelah makan siang bupati melanjutkan kembali melihat pembangunan kantor Desa Pantok yang tengah dikerjakan kontraktor. Bupati juga melihat rumah guru yang sampai saat ini tidak ditempati oleh guru. "Padahal rumahnya bagus, tetapi gurunya tidak ada yang mau tinggal disini," ujar Bupati.
Terakhir usai ninjau pembangunan kantor desa dan rumah guru, bupati melihat kondisi SDN 22 Pantok. Tampak beberapa dek yang kondisinya sudah rusak. Begitu juga dengan lantai sekolah. Ada beberapa lantai yang sudah berlobang, ada juga dinding sekat kelas yang sudah jebol.
"Kondisi sekolah ini sudah banyak yang rusak, akan kita ajukan untuk direhap kembali," ujarnya. Usai ninjau sekolah bupati yang saat itu ditemani staf bagian humas dan protokol dan satu orang driver langsung kembali pulang menuju Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Proyek pertama yang ditinjau bupati adalah tugu Panglima Naga yang terletak di Sekotang Desa Lubuk Tajau. Tugu ini berdiri megah tepat di simpang jalan masuk Desa Lubuk Tajau dan Desa Pantok.
Beberapa kali bupati tampak mengelilingi tugu sang pejuang Dayak ini. Menurut Bupati, jalan di sisi kiri kanan tugu masih terlihat sempit dan perlu dilebarkan lagi. Hal ini untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan.
Mengenai penerangan, bupati juga minta pihak kecamatan untuk berkoordinasi dengan pihak PLN, supaya tugu ini diberi penerangan lampu. Karena untuk sementara waktu, sumber penerangan Tugu Panglima Naga ini berusmber dari warga yang berada di sekitar tugu.
Ia kemudian melihat jalan aspal yang dilewati alat berat berupa eskavator. Bupati mendapat laporan dari masyarakat jalan yang dilewati oleh alat berat itu mengalami kerusakan. Benar saja, ketika tiba di lokasi, bupati melihat ada bekas rantai eskavator yang membentuk seperti parit kecil di badan jalan dari Sekotong menuju Lubuk Tajau dan Pantok.
Sepertinya saat melintasi jalan raya, rantai alat berat itu tidak mengguanakan alas papan. Hal itu dibenarkan oleh salah seorang warga yang kebetulan melintasi jalan itu. Dia menyebutkan benar bahwa ada alat berat yang hendak membuat jalan usaha tani, saat melintas jalan tidak menggunakan alas papan.
"Benar itu bekas jalan yang dilewati alat berat," ujarnya saat bincang-bincang dengan bupati. Bupati Rupinus minta kepada pihak kontraktor atau perusahaan agar tidak sembarangan melintasi jalan raya dengan menggunakan alat berat seperti eskavator tanpa alas.
"Inikan fatal akibatnya, kita sudah bangun jalan ini dengan bagus, sekali tiba-tiba dilewati oleh alat berat, tanpa pengaman lagi. Masalah ini harus diperhatikan oleh para kontraktor dan pengusaha.Saya minta jangan sembarangan membawa alat berat melalui jalan raya. Kasihankan jalan bagus jadi rusak, saya minta ini jangan terulang lagi," pintanya.
Bupati lalu melanjutkan perjalanan menuju lokasi pembangunan jalan Sekotong, Lubuk Tajau dan Pantok yang saat ini sedang dikerjakan oleh pihak kontraktor. Saat tiba di lokasi, bupati menyaksikan langsung penimbunan badan jalan yang sedang dikerjakan oleh para pekerja.
Sebagian besar penimbunan jalan sudah selesai dilaksanakan, hanya ada beberapa titik saja yang sedang dikerjakan. Bupati minta kontraktor pelaksana untuk tetap memperhatikan kualitas jalan tersebut. "Saya minta jalan ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Kualitasnya harus diperhatikan. Karena kalau kualitasnya bagus, jalan ini pasti awet," papar Bupati Rupinus.
Usai meninjau jalan, bupati melihat pembangunan rangka jembatan yang menghubungkan dari Lubuk Tajau menuju Pantok.
Pembangunan rangka jembatan ini juga sedang dikerjakan. Lalu, bupati melihat pembangunan jalan rabat beton yang berada di pertengahan kampung Pantok. Pekerjaan jalan rabat beton ini sudah selesai dilaksanakan oleh pihak kontraktor sesuai kontrak kerja.
Usai melihat pembangunan jalan rabat beton, bupati istirahat makan siang. Setelah makan siang bupati melanjutkan kembali melihat pembangunan kantor Desa Pantok yang tengah dikerjakan kontraktor. Bupati juga melihat rumah guru yang sampai saat ini tidak ditempati oleh guru. "Padahal rumahnya bagus, tetapi gurunya tidak ada yang mau tinggal disini," ujar Bupati.
Terakhir usai ninjau pembangunan kantor desa dan rumah guru, bupati melihat kondisi SDN 22 Pantok. Tampak beberapa dek yang kondisinya sudah rusak. Begitu juga dengan lantai sekolah. Ada beberapa lantai yang sudah berlobang, ada juga dinding sekat kelas yang sudah jebol.
"Kondisi sekolah ini sudah banyak yang rusak, akan kita ajukan untuk direhap kembali," ujarnya. Usai ninjau sekolah bupati yang saat itu ditemani staf bagian humas dan protokol dan satu orang driver langsung kembali pulang menuju Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017