ontianak (Antara Kalbar) - Tim Sekretariat Kabinet Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Sambas untuk menjajaki pembangunan embung air di lahan pertanian.
"Kunjungan rombongan kita yang jelas dalam rangka pengawasan dan evaluasi sistem ketersediaan dan operasi embung untuk mengairi lahan pertanian. Kita juga melihat kesediaan dan lokasi usulan penyediaan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya," ujar Ketua Rombongan Tim Seskab, Abdul Muis saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menambahkan kunjungan tersebut juga untuk melakukan perbandingan implementasi pengelolaan embung kecil atau kantong air di setiap wilayah contoh. Kebetulan menurutnya untuk Kalbar, wilayah contohnya adalah Kabupaten Sambas.
Abdul Muis menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian besar terkait penyediaan embung kecil dan kantong air untuk pertanian. Bahkan kata Abdul Muis, dalam sidang kabinet paripurna November 2016 lalu, presiden menyampaikan anggaran dana desa tahun 2017 agar digunakan untuk pembangunan embung air guna ketersediaan air baku pertanian.
"Pada Rakernas pertanian 5 Januari 2017 lalu, intinya Presiden Joko Widodo memerintahkan target pembuatan embung tahun 2017 sebanyak 30.000 unit untuk mendukung pertanian dan ketersediaan air baku pertanian pada musim kemarau," ujar dia.
Dituturkan Abdul Muis, presiden memberikan perhatian besar terkait manajemen sistem pengelolaan sumber daya air termasuk pemenuhan air baku pertanian.
Abdul Muis berharap, dia dan tim berhasil mendapatkan banyak masukan, saran, data pendukung guna penyusunan dan implementasi kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya air dalam lingkup makro atau single manajemen system.
Menurut dia, dukungan bupati sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ini.
"Dukungan pemerintah daerah melalui Bupati langsung sangat berarti bagi keberhasilan ini. Presiden mengarahkan agar Bupati turut mengawal dan mendorong pengalokasian Anggaran Desa untuk penyediaan embung kecil dan kantong air. Memfasilitasi pembentukan dan pembinaan BUMDesa maupun BUM Desa bersama dalam manajemen dan tata kelola embung atau kantong air," sebut dia.
(U.KR-DDI/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kunjungan rombongan kita yang jelas dalam rangka pengawasan dan evaluasi sistem ketersediaan dan operasi embung untuk mengairi lahan pertanian. Kita juga melihat kesediaan dan lokasi usulan penyediaan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya," ujar Ketua Rombongan Tim Seskab, Abdul Muis saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menambahkan kunjungan tersebut juga untuk melakukan perbandingan implementasi pengelolaan embung kecil atau kantong air di setiap wilayah contoh. Kebetulan menurutnya untuk Kalbar, wilayah contohnya adalah Kabupaten Sambas.
Abdul Muis menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian besar terkait penyediaan embung kecil dan kantong air untuk pertanian. Bahkan kata Abdul Muis, dalam sidang kabinet paripurna November 2016 lalu, presiden menyampaikan anggaran dana desa tahun 2017 agar digunakan untuk pembangunan embung air guna ketersediaan air baku pertanian.
"Pada Rakernas pertanian 5 Januari 2017 lalu, intinya Presiden Joko Widodo memerintahkan target pembuatan embung tahun 2017 sebanyak 30.000 unit untuk mendukung pertanian dan ketersediaan air baku pertanian pada musim kemarau," ujar dia.
Dituturkan Abdul Muis, presiden memberikan perhatian besar terkait manajemen sistem pengelolaan sumber daya air termasuk pemenuhan air baku pertanian.
Abdul Muis berharap, dia dan tim berhasil mendapatkan banyak masukan, saran, data pendukung guna penyusunan dan implementasi kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya air dalam lingkup makro atau single manajemen system.
Menurut dia, dukungan bupati sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ini.
"Dukungan pemerintah daerah melalui Bupati langsung sangat berarti bagi keberhasilan ini. Presiden mengarahkan agar Bupati turut mengawal dan mendorong pengalokasian Anggaran Desa untuk penyediaan embung kecil dan kantong air. Memfasilitasi pembentukan dan pembinaan BUMDesa maupun BUM Desa bersama dalam manajemen dan tata kelola embung atau kantong air," sebut dia.
(U.KR-DDI/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017