Sintang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini sedang membangun Rumah Betang (Rumah Adat khas Dayak) di Desa Binjai Hilir, Kecamatan Binjai Hulu.

"Dengan adanya rumah adat betang itu, marilah kita semua tokoh adat mulai berpikir bahwa rumah adat ini adalah miniatur kehidupan budaya terdahulu," kata Wakil Bupati Sintang, Askiman di Sintang, Selasa.

Ia mengatakan rumah adat merupakan wadah pelestarian adat budaya, sehingga pemerintah sangat mendukung pembangunan rumah adat tersebut.

Dirinya berharap usai pembangunan rumah adat Betang yang ditargetkan selesai pengerjaannya pada awal tahun 2018 dapat membangkitkan kembali rasa kebersamaan dengan semakin sering berdiskusi untuk menjadikan Kabupaten Sintang menjadi lebih baik.

"Rumah adat betang dapat difungsikan bersama-sama sebagai bentuk pelestarian seni, budaya dan adat istiadat setempat dan sekitarnya," kata Askiman.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak Sintang, Jefray Edward mengapresiasi masyarakat adat Desa Binjai Hilir, terutama semangat gotong royong dalam pembangunan rumah betang tersebut.

"Saya harap masyarakat dapat kompak dan bergotong royong dalam pembangunan rumah adat betang itu tujuannya agar rasa kebersamaan kembali terjadi sehingga target penyelesaian awal tahun 2018 mendatang dapat tercapai," kata Jefray.

Ketua panitia pembangunan rumah adat Betang Desa Binjai Hilir, Lukas Buan mengatakan rumah betang itu berukuran 8-15 meter, yang didirikan di atas lahan seluas 25-70 meter.

Dana yang diperkirakan selesai nanti yakni mencapai Rp200 - Rp300 juta dan di targetkan selesai awal 2018 mendatang dengan sistem kerja gotong royong warga setempat.

"Untuk material dan peralatan sudah tersedia, hanya untuk anggaran, di panitia baru terkumpul Rp50 Juta saja," kata Lukas.

Menurut Lukas,tentu itu masih kurang, kami akan berusaha untuk mencarikan anggaran lain.

"Kami berharap pihak terkait dapat membantu mewujudkan harapan besar warga untuk memiliki rumah adat betang," tutur Lukas.

(KR-TFT/N005)

Pewarta: Tantra

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017