Pontianak (Antara Kalbar) - Sanggar Khatulistiwa Children Fun Art (KhaChiFa) dari Kota Pontianak, melakukan "roadshow" ke Entikong, Kabupaten Sanggau dan Kuching, Sarawak, Malaysia Timur, 28-30 September.

"Kegiatan dimulai di Entikong, Kabupaten Sanggau pada hari ini, yang akan diisi dengan `art coaching` untuk anak-anak pendidikan anak usia dini (PAUD) perbatasan di Entikong dan demo lukis sepatu yang akan dilakukan anak-anak KhaChiFa," kata Ketua KhaChiFa, Eva Dolorosa, di Pontianak, Kamis.

Menurut dia, kegiatan itu juga untuk menginspirasi anak-anak di perbatasan Indonesia-Malaysia dan anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui prestasi yang telah dicapai sanggar lukis anak-anak ini.

Selain kedua kegiatan itu, selama di Entikong, anggota sanggar KhaChiFa juga akan menampilkan kemampuan menari dan bercerita, penyerahan bubu-buku bacaan ke PAUD, sebelum masuk sore dan persiapan menuju Kuching, untuk mengikuti pameran lukisan dan bertemu anak-anak TKI binaan Konsulat Jenderal RI di Sarawak, Malaysia Timur.

Menurut Eva, "roadshow` kali ini merupakan kelanjutan kegiatan yang tertunda pada 2012 lalu karena terbentur pembiayaan. Pada tahun 2012, Sanggar KhaChiFa juga mengadakan "roadshow" ke Entikong dan Kuching atas undangan KJRI untuk mengikuti pameran.

"Namun pada waktu itu KhaChiFa hanya dapat menampilkan beberapa karya saja," katanya.

Pada kegiatan tahun 2012 itu pula, selain mengikuti pameran produk di Kuching, KhaChiFa juga mengadakan pertunjukan untuk anak-anak perbatasan sekaligus memberikan bantuan berupa buku-buku bacaan, perlengkapan sekolah dan melukis.

Untuk kali ini, KhaChiFa juga akan mengadakan pameran karya lukis dan produk-produk fungsional berbasis lukisan (sepatu, kaos, tas lukis, dll), dan "art coaching" berupa bimbingan seni rupa singkat untuk anak-anak perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong dan anak-anak dari TKI di daerah Sarawak, Malaysia yang hasilnya akan dipamerkan bersama-sama.

"Ini juga menindaklanjuti hubungan baik yang telah kami jalin dengan KJRI di Kuching, maka kami bermaksud mengadakan kegiatan `art coaching` dan pameran, yang melibatkan anak-anak TKI," katanya lagi.

Kegiatan khusus anak TKI akan dilaksanakan di CLC Ladong, Tranddewins Plantation, Simunjan, Sarawak, pada Jumat (29/9). Kemudian pada Sabtu (30/9) pameran produk lukisan pada acara The Water Front Jazz Festival Hotel Margherita, Kuching.

Ia menambahkan, informasi yang diperoleh dari KJRI Sarawak di Kuching, ada sekitar 981 siswa TK-SD-SMP yang menjadi binaan KJRI Sarawak di Kuching, Malaysia. Mereka belajar di 16 Community Learning Centre (CLC) yang tersebar di Sarawak, Malaysia.

"Penting bagi anak-anak TKI untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia melalui lukisan dan produk-produk berbasis lukisan," katanya.

Untuk merealisasikan kegiatan itu, pihaknya mendapat dukungan dana dari Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan dana pribadi para orang tua anak-anak sanggar. Kegiatan ini diikuti sekitar 60 anggota sanggar KhaChiFa dan didampingi para orang tua mereka.

Menurut dia, manfaatnya juga untuk meningkatkan nilai pariwisata Indonesia dan Kalimantan Barat, membantu percepatan pembangunan non-fisik daerah perbatasan, meningkatkan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dan pendidikan seni rupa bagi anak-anak, mengenalkan produk-produk seni rupa anak melalui karya anak-anak didik KhaChiFa, anak-anak perbatasan di Entikong dan TKI Sarawak, memberikan ruang dan meningkatkan rasa percaya diri kepada anak-anak melalui pendidikan seni rupa.

(N005/T011)

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017