Sintang (Antara Kalbar) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sintang Kartiyus mengatakan pemerintah daerah setempat saat ini sedang memperkuat peran gugus tugas dalam mendukung percepatan daerah setempat menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Keberadaan gugus tugas itu sangatlah penting karena gugus tugas yang nantinya menyusun berbagai program kegiatan dalam mewujudkan KLA," kata Kartiyus di Sintang, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menjelaskan langkah pertama dalam pengembangan kabupaten layak anak, yaitu harus ada gugus tugas KLA.
Dikatakan Kariyus bahwa gugus tugas kabupaten layak itu adalah lembaga koordinatif yang anggotanya wakil dari unsur eksekutif, legisltaif, yudikatif, LSM, dan perguruan tinggi, organisasi nonpemerintah, dan orang tua ana,k serta anak itu sendiri.
Menurut dia, gugus tugas itu organisasi yang begitu besar dan harus bekerja bersama supaya kabupaten layak anak ini terwujud di Kabupaten Sintang.
Berdasarkan data Disdukcapil Kabupaten Sintang, disebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sintang saat ini sebanyak 403.095 jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah anak-anak di Kabupaten Sintang sebanyak 139.117 jiwa. Artinya, ada 34 persen penduduk Kabupaten Sintang ini masih berusia anak-anak.
"Karenanya ngurus anak ini penting, jadi jangan hanya ngurus orang tua saja tugas kita," ucap Kartiyus.
Lebih lanjut, Kartiyus menjelaskan bahwa KLA adalah kabupaten atau kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak, melalui pengintegrasian komitmen.
Dalam mewujudkan KLA, menurut dia, harus memperhatikan beberapa faktor fungsi keberhasilan, yakni adanya kebijakan, dukungan politis, atau komitmen pengambil kebijakan mulai dari kabupaten sampai ke desa.
Perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada hak anak, kapasitas, kelembagaan SDM yang memadai, anak-anak secara aktif ikut berperan, serta dalam pembangunan, kemitraan dengan seluruh pemangku kewajiban, koordinasi yang efektif, melakukan monitoring secara terus-menerus, konsisten mengevaluasi, serta dibangunnya fasilitas umum yang layak anak.
Sementara itu, Program Manajer Organisasi Masyarakat Sipil Wahana Visi Indonesia Hendry Gabriel menyebutkan salah satu komitmen dari Wahana Visi Indonesia untuk terus menjadi mitra dari Pemerintah
Kabupaten Sintang dalam mewujudkan yang layak anak.
"Kami akan terus berkoordinasi, bekerja sama dengan segenap OPD yang ada di Kabupaten Sintang untuk bagaimana anak-anak di daerah ini untuk bisa hidup lebih baik, bertumbuh dan berkembang serta mendapatkan perlindungan yang lebih baik lagi ke depannya," katanya.
(KR-TFT/D007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Keberadaan gugus tugas itu sangatlah penting karena gugus tugas yang nantinya menyusun berbagai program kegiatan dalam mewujudkan KLA," kata Kartiyus di Sintang, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menjelaskan langkah pertama dalam pengembangan kabupaten layak anak, yaitu harus ada gugus tugas KLA.
Dikatakan Kariyus bahwa gugus tugas kabupaten layak itu adalah lembaga koordinatif yang anggotanya wakil dari unsur eksekutif, legisltaif, yudikatif, LSM, dan perguruan tinggi, organisasi nonpemerintah, dan orang tua ana,k serta anak itu sendiri.
Menurut dia, gugus tugas itu organisasi yang begitu besar dan harus bekerja bersama supaya kabupaten layak anak ini terwujud di Kabupaten Sintang.
Berdasarkan data Disdukcapil Kabupaten Sintang, disebutkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sintang saat ini sebanyak 403.095 jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah anak-anak di Kabupaten Sintang sebanyak 139.117 jiwa. Artinya, ada 34 persen penduduk Kabupaten Sintang ini masih berusia anak-anak.
"Karenanya ngurus anak ini penting, jadi jangan hanya ngurus orang tua saja tugas kita," ucap Kartiyus.
Lebih lanjut, Kartiyus menjelaskan bahwa KLA adalah kabupaten atau kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak, melalui pengintegrasian komitmen.
Dalam mewujudkan KLA, menurut dia, harus memperhatikan beberapa faktor fungsi keberhasilan, yakni adanya kebijakan, dukungan politis, atau komitmen pengambil kebijakan mulai dari kabupaten sampai ke desa.
Perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada hak anak, kapasitas, kelembagaan SDM yang memadai, anak-anak secara aktif ikut berperan, serta dalam pembangunan, kemitraan dengan seluruh pemangku kewajiban, koordinasi yang efektif, melakukan monitoring secara terus-menerus, konsisten mengevaluasi, serta dibangunnya fasilitas umum yang layak anak.
Sementara itu, Program Manajer Organisasi Masyarakat Sipil Wahana Visi Indonesia Hendry Gabriel menyebutkan salah satu komitmen dari Wahana Visi Indonesia untuk terus menjadi mitra dari Pemerintah
Kabupaten Sintang dalam mewujudkan yang layak anak.
"Kami akan terus berkoordinasi, bekerja sama dengan segenap OPD yang ada di Kabupaten Sintang untuk bagaimana anak-anak di daerah ini untuk bisa hidup lebih baik, bertumbuh dan berkembang serta mendapatkan perlindungan yang lebih baik lagi ke depannya," katanya.
(KR-TFT/D007)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017