Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Frederika Cornelis mengharapkan para kader dan anggota PKK di tingkat kabupaten/kota menjadi ujung tombak pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
"Sangat disadari, HIV-AIDS telah menjadi permasalahan global. Bukan semata-mata permasalahan pada aspek kesehatan saja, melainkan telah menjadi masalah sosial yang kompleks dan berdampak luas dalam kehidupan kita, baik aspek pendidikan, kepatuhan pada nilai agama dan penegakan hukum," kata Frederika di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari perkembangan penyebaran HIV-AIDS yang sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan Juni 2017 telah ditemukan 6.130 HIV, 3.137 AIDS dan 649 pengidap yang telah meninggal.
Sedangkan jika dilihat dari latar belakang yang terinfeksi HIV menunjukkan adanya peningkatan kasus di kalangan ibu rumah tangga.
"Hal ini menunjukkan kalau Ibu Rumah Tangga sangat berisiko dan rentan terhadap penularan HIV-AIDS, tentunya kita harus cermati dan perlu ditindaklanjuti secara nyata, karena sangat membahayakan kelangsungan pembangunan dan kehidupan kebangsaan kita khususnya Kalbar," tuturnya.
Frederika menjelaskan, Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), merupakan salah satu pihak yang memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) serta PKK sebagai penyuluh, penggerak dan pencatat dengan struktur dan mekanisme pembinaan berjenjang sampai tingkat dasawisma.
"Tentunya ini sangat menunjang untuk tercapainya kesadaran keluarga agar dapat berperilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari virus yang mematikan ini serta untuk merealisasikannya diperlukan upaya keras dan keterlibatan berbagai sektor terkait lainnya," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya menekankan agar TP PKK Kalbar dalam mendukung program kesehatan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Untuk itu, pengurus yang tersebar mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, katanya, menjadikan PKK sangat strategis untuk menyampaikan hal ini kepada masyarakat.
"Karena PKK itu, turunannya langsung ke bawah. Tidak hanya di atas, tapi kami berjenjang sampai ke desa-desa," katanya.
(U.KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Sangat disadari, HIV-AIDS telah menjadi permasalahan global. Bukan semata-mata permasalahan pada aspek kesehatan saja, melainkan telah menjadi masalah sosial yang kompleks dan berdampak luas dalam kehidupan kita, baik aspek pendidikan, kepatuhan pada nilai agama dan penegakan hukum," kata Frederika di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari perkembangan penyebaran HIV-AIDS yang sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan Juni 2017 telah ditemukan 6.130 HIV, 3.137 AIDS dan 649 pengidap yang telah meninggal.
Sedangkan jika dilihat dari latar belakang yang terinfeksi HIV menunjukkan adanya peningkatan kasus di kalangan ibu rumah tangga.
"Hal ini menunjukkan kalau Ibu Rumah Tangga sangat berisiko dan rentan terhadap penularan HIV-AIDS, tentunya kita harus cermati dan perlu ditindaklanjuti secara nyata, karena sangat membahayakan kelangsungan pembangunan dan kehidupan kebangsaan kita khususnya Kalbar," tuturnya.
Frederika menjelaskan, Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), merupakan salah satu pihak yang memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) serta PKK sebagai penyuluh, penggerak dan pencatat dengan struktur dan mekanisme pembinaan berjenjang sampai tingkat dasawisma.
"Tentunya ini sangat menunjang untuk tercapainya kesadaran keluarga agar dapat berperilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari virus yang mematikan ini serta untuk merealisasikannya diperlukan upaya keras dan keterlibatan berbagai sektor terkait lainnya," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya menekankan agar TP PKK Kalbar dalam mendukung program kesehatan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Untuk itu, pengurus yang tersebar mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, katanya, menjadikan PKK sangat strategis untuk menyampaikan hal ini kepada masyarakat.
"Karena PKK itu, turunannya langsung ke bawah. Tidak hanya di atas, tapi kami berjenjang sampai ke desa-desa," katanya.
(U.KR-RDO/T011)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017