Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono menyatakan, penyakit HIV/AIDS baru di daerah ini sepanjang tahun 2017 sebanyak 202 kasus.

"Dari sebanyak 202 kasus baru itu, 122 orang di antaranya berdomisili di Kota Pontianak, sementara 80 sisanya warga luar," kata Edi Rusdi Kamtono usai membuka Kampanye Hari AIDS Sedunia di halaman Palang Merah Indonesia Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, Kota Pontianak yang merupakan kota dagang dan jasa sehingga bersifat terbuka, sehingga sangat familiar terhadap siapa pun, baik dari jalur darat, laut dan udara.

"Kami sudah berupaya sekeras mungkin melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan HIV/AIDS tersebut, terutama di komunitas rawan penularan, para pengguna narkoba jarum suntik misalnya, prostitusi gelap yang bertukar pasangan, dan terus memantau mereka," ungkapnya.

Menurut dia, dalam kasus temuan baru tahun itu, angka tertinggi berasal dari komunitas gay. Sementara ibu rumah tangga yang sebelumnya jadi tren penyebaran, hanya ada empat kasus. Pergeseran tren temuan baru di luar komunitas kunci seperti para Pekerjaan Seks Komersial (PSK), terjadi lantaran sebagian sudah ODHA (orang dengan HIV AIDS).

"Hal itu, kami pantau terus supaya mereka jangan menularkan lagi, dan usahakan untuk menggunakan kondom bagi yang rawan," katanya.

Sementara itu, untuk membongkar fenomena "gunung es" HIV/AIDS di Pontianak, sejumlah upaya terus dilakukan, misalnya tes HIV bagi ibu hamil, ada pula layanan tes HIV di semua Puskesmas yang peruntukannya bagi semua masyarakat, dan masalahnya tinggal berani atau tidak untuk melakukan tes tersebut.

Dalam kesempatan itu, Edi mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan tes, dan bisa melakukan pencegahan dengan tidak melakukan aktivitas yang rentan penyebaran penyakit tersebut.

Menurut dia, saat ini penyakit HIV memang belum bisa disembuhkan, namun untuk bertahan hidup dalam jangka panjang bisa asalkan rutin minum obat ARV.

(U.A057/I006)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017