Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Singkawang, Muchlis mengajak seluruh umat Islam di kota setempat agar menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan.
"Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi umat Islam dan rahmat kepada seluruh alam semesta," kata Muchlis, di Singkawang, Minggu.?
Dia mengatakan, diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Sebagai kekasih Allah SWT. "Nabi Muhammad SAW sejak kecil sudah diberi gelar Al Amin oleh orang-orang Quraish karena kejujurannya. Jujur/benar (Shiddiq) adalah sifat kenabian yang ada pada Rasulullah SAW ini," ujarnya.
Maka itu, sudah selayaknya sebagai umat Islam memiliki kejujuran. Di Indonesia tidak kekurangan orang-orang pintar. Namun, diperlukan sekarang adalah orang-orang pintar yang jujur, sehingga Nabi Muhammad SAW yang lahir di bulan Rabiul Awal kita teladani kejujuran dan kebenarannya.
Dalam konteks kehidupan keluarga, katanya, maka setiap keluarga hendaknya meniru bagaimana Muhammad SAW mengelola keluarganya.?
"Nabi Muhammad SAW mengatakan rumahku adalah surgaku, karena kehidupan rumah tangganya yang harmonis. Dia memberlakukan kepada istri dan anaknya. Mari kita menjadi contoh kebanggaan keluarga kita. Baik tingkah laku maupun ucapan kita," katanya.
Begitulahnya dengan kehidupan bernegara, maka peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1439 H, maka sosok manusia yang paling mulia dihadapan Allah SWT perlu dijadikan contoh.
"Mari kita dalam bernegara mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umatnya," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi umat Islam dan rahmat kepada seluruh alam semesta," kata Muchlis, di Singkawang, Minggu.?
Dia mengatakan, diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Sebagai kekasih Allah SWT. "Nabi Muhammad SAW sejak kecil sudah diberi gelar Al Amin oleh orang-orang Quraish karena kejujurannya. Jujur/benar (Shiddiq) adalah sifat kenabian yang ada pada Rasulullah SAW ini," ujarnya.
Maka itu, sudah selayaknya sebagai umat Islam memiliki kejujuran. Di Indonesia tidak kekurangan orang-orang pintar. Namun, diperlukan sekarang adalah orang-orang pintar yang jujur, sehingga Nabi Muhammad SAW yang lahir di bulan Rabiul Awal kita teladani kejujuran dan kebenarannya.
Dalam konteks kehidupan keluarga, katanya, maka setiap keluarga hendaknya meniru bagaimana Muhammad SAW mengelola keluarganya.?
"Nabi Muhammad SAW mengatakan rumahku adalah surgaku, karena kehidupan rumah tangganya yang harmonis. Dia memberlakukan kepada istri dan anaknya. Mari kita menjadi contoh kebanggaan keluarga kita. Baik tingkah laku maupun ucapan kita," katanya.
Begitulahnya dengan kehidupan bernegara, maka peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1439 H, maka sosok manusia yang paling mulia dihadapan Allah SWT perlu dijadikan contoh.
"Mari kita dalam bernegara mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umatnya," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017