Putussibau (Antara Kalbar) - Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengalami kenaikan, salah satunya bawang merah yang mencapai Rp30 ribu/kilogram.

Kenaikan harga bawang merah di Pasar Pagi Putussibau sudah terjadi hampir sepekan ini, dimana sebelumnya harga bawang merah tersebut hanya Rp22 - 25 ribu/kilogram.

Salah satu pedagang, Sulasti, Kamis mengatakan, harga bawang merah melonjak naik sudah hampir seminggu ini, karena harga dari Pontianak sudah mahal.

"Harga itu mulai dari Rp22 ribu/kg, tapi sejak kemarin kami jual seharga Rp30 ribu/kg, karena kami pun sudah membeli dengan harga yang mahal," kata Sulasti.

Selain itu, Bawang putih juga mengalami kenaikan dari Rp18 ribu/kg sekarang menjadi Rp20 ribu/kg.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kapuas Hulu, Serli mengatakan akan terus melakukan monitoring terkait kenaikan harga sembako khususnya menjelang Hari Raya Natal? dan Tahun Baru 2018.

"Padahal kami sudah memberikan surat imbauan sejak Nopember, agar tidak adanya penimbunan sembako dan agar pedagang tidak sesuka hati dalam menaikkan harga dagangannya," jelas Serli.

Menurut Serli penyebab kenaikan harga sembako selain karena didatangkan dari luar Kapuas Hulu juga karena permintaan meningkat bisa jadi ketersediaan yang terbatas.

"Kami akan turun langsung ke pasar untuk monitor melihat dan menanyakan penyebab terjadinya kenaikan harga sembako itu," kata dia.

Dirinya mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako itu, akan dilaksanakan Operasi Pasar Murah bekerjasama dengan Bulog Putussibau.

Ditambahkan Staf Bidang Perdagangan, Parizal Manap, bahwa monitor harga sembako di pasar rutin dilaksanakan dua kali dalam seminggu.

"Terakhir kami laksanakan pada akhir Nopember, untuk bulan ini rencananya Jumat (besok) kami akan ke pasar," jelas Parizal.

Ia menjelaskan laporan harga sembako disampaikan seminggu sekali ke Bagian Ekonomi Pemda Kapuas Hulu dan ke Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat.

(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017