Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat Nugroho Henray Ekasaputra memprediksi jelang Natal dan Tahun Baru tingkat keterisian penumpang maskapai penerbangan akan meningkat yang mendorong harga tiket naik sekitar 30 persen.
"Biasanya akhir tahun, banyak yang liburan dan lain sebagainya dan pasti jumlahnya akan meningkat. Kalau sudah high season, harganya pasti meningkat dan biasanya 30 persen dari kondisi normal," ujar Nugroho, di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa seperti pada perayaan natal dan tahun baru sebelumnya terjadi lonjakan penumpang tidak selalu signifikan, karena sebagian besar hendak pergi keluar bukan datang ke Kalbar.
"Lonjakan penumpang tidak terlalu tinggi, tapi harga tiketnya mahal karena tahun baru ini tidak sama seperti lebaran orang banyak yang pulang kampung," ujarnya lagi.
Sebagian besar, kata dia, daerah tujuan masyarakat masih bervariasi di dalam negeri maupun ke luar negeri.
"Biasanya dari Kalbar banyak yang pergi ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Kalau di dalam negeri yakni Bali dan Jakarta," kata dia pula.
Dalam pelayanan, ia meminta maskapai untuk menjalankan prosedur untuk meminimalkan keterlambatan penerbangan, sehingga tidak merugikan konsumen yang sudah memesan tiket.
"Kita berharap maskapai tidak hanya memikirkan untung, tapi juga pelayanannya terutama jangan lagi ada keterlambatan waktu karena itu berpengaruh," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017