Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kadispen Lantamal XII Pontianak, Mayor Laut (E) Irawan Tri Budiono menyatakan, gelombang tinggi menghambat pencarian KM kargo jenis kayu yang tenggelam di perairan Sungai Awan (Tanjung Belandang), Kabupaten Ketapang, Minggu.

"Tim gabungan, terdiri dari Pos TNI-AL Ketapang Jajaran Lantamal XII Pontianak, Basarnas KSOP, KPLP, dan Polair Polda Kalbar, langsung melakukan pencarian begitu mendapat laporan dari nelayan terkait KM kargo yang tenggelam di perairan Sungai Awan, tetapi sampai sore belum juga ditemukan, dan dengan pertimbangan keselamatan karena gelombang yang tinggi, maka pencarian dihentikan sementara," kata Irawan Tri Budiono saat dihubungi di Pontianak.

Adapun kronologis kejadian tentang informasi KM kargo tenggelam, yakni Minggu sekitar pukul 08.45 WIB, dari kapten KM Tirta Bahari atas nama Rudi.

"Rudi mendapatkan informasi tersebut dari Andi salah seorang nelayan melalui informasi berita radio kapal tentang KM yang tenggelam di perairan Sungai Awan, yang langsung menghubungi balik nelayan itu untuk menanyakan jenis kapal, nama kapal, dan titik koordinat tenggelamnya," ungkap Irawan.

Sehingga didapatkanlah informasi jenis KM kargo kayu yang tenggelam tersebut, tetapi nama kapal dan nasib ABK juga belum diketahui, serta titik koordinatnya juga belum pasti, katanya.


Proses pencarian KM kargo jenis kayu yang tenggelam di perairan Sungai Awan (Tanjung Belandang), Kabupaten Ketapang (Istimewa)


"Selain itu, dari mana dan tujuan KM kargo tersebut juga belum diketahui secara pasti," ujarnya.

Menurut dia, pencarian sudah dilakukan dan belum berhasil menemukan KM dan ABK-nya. "Pencarian dihentikan karena cuaca kurang bersahabat, dan gelombang juga sangat tinggi, yakni sekitar tiga sampai lima meter, disertai angin kencang," ujarnya.

Ia menambahkan, pencarian akan kembali dilakukan, sambil menunggu informasi posisi dan keakuratan informasi tentang KM yang tenggelam tersebut.

Kadispen Lantamal XII Pontianak mengimbau, kepada masyarakat dan para nelayan untuk sementara agar tidak turun ke laut, karena berdasarkan perkiraan BMKG Maritim Pontianak, saat ini cuaca sedang buruk dan berpotensi terjadi gelombang, bahkan setinggi tujuh meter di beberapa kawasan perairan Kalbar, sehingga berbahaya bagi pelayaran menggunakan kapal motor kecil.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018