Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kota Pontianak menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII, di kawasan Tugu Khatulistiwa atau tepatnya di titik nol derajat lintang utara dan selatan.

"Dengan dikumandang ayat suci di titik nol derajat, kami berharap sebagai sebuah seruan untuk Islam yang damai khususnya di Kota Pontianak, dan dunia secara luas," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Pembukaan MTQ XXVII di Kecamatan Pontianak Utara, dilakukan Senin malam (5/2), yang dibuka langsung oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

Ia berharap, momentum serupa terus dipertahankan, ke depan tiap tahun setidaknya ada satu kegiatan MTQ yang dipusatkan di titik nol derajat tersebut.

"Kami bersyukur karena diberikan satu keistimewaan, yaitu kota yang letaknya betul-betul berada di tengah bumi. Di sini orang bisa meletakkan separuh badannya di utara dan selatan bumi, tidak ada di tempat lain," ungkapnya.

Ia menambahkan, titik serupa di belahan dunia lain memang ada, namun letaknya di tengah laut atau hutan rimba, sementara Pontianak, berada di tengah kota.

"Mudah-mudahan dengan pembacaan Al Quran di tengah pusaran bumi ini, umat Islam bersatu untuk semua dan Islam harus mampu memberikan kedamaian, selain itu, Umat Islam juga harus mampu meneladani ketika Rasulullah memimpin satu negara untuk mengayomi semuanya yang ada di dalam satu negara itu," katanya.

Ia menambahkan, Islam adalah agama yang sangat suka dengan kedamaian. Seluruh isi kitab suci Agama Islam pun bicara soal memberikan kedamaian bagi seluruh umat di muka bumi, karena Islam itu rahmatan lil alamin.

"Semua yang punya handphone kadang tidak mengetahui segala sesuatu bertanya kepada Google. Google hanya bisa menjawab hal-hal yang sudah terjadi, tapi dia tidak akan menjawab yang belum terjadi. Al Quran dengan penjelasan hadisnya, bisa menjawab apa yang akan terjadi ke depan," kata Sutarmidji.

Menurut dia, sudah banyak buktinya, hanya sayang, sebagai umat banyak yang kurang mengkaji isi dan kandungan Al Quran, akibatnya kadang apa yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam Al Quran.

"Malah yang justru mengimplementasikan ajaran dalam Al Quran maupun hadis Rasulullah dari luar Islam. Mari kita perbanyak literatur dan perbanyak membaca Al Quran dan Insya Allah akan menemukan semua jawaban kehidupan kita," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji ingin ke depan, kategori yang dilombakan dalam MTQ ditambah, walau tidak ada cabangnya di tingkat nasional, dan perlu dipikirkan jenis lomba yang bisa menggali kandungan Al Quran dengan maksimal. Hal ini penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(U.A057/B012)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018