Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kalimantan Barat Moses Tabah mengatakan akan mengusulkan 200 tenaga guru dan kesehatan kepada Kementerian PAN RB pada tahun 2018 ini.

"Karena Kalbar memang masih kekurangan banyak tenaga guru dan kesehatan, makanya kita akan mengajukan usulan penambahan PNS dibidang kesehatan dan tenaga pendidik. Itu dari Pemprov Kalbar saja, belum termasuk dari pemerintah kabupaten/kota," kata Moses di Pontianak, Sabtu.

Dia menambahkan, dari hasil kajian dan pendataan ulang yang dilakukan pihaknya, rencananya Kalbar akan mengusulkan penambahan 1.500 PNS.

"Namun, itu baru ajuan, besar harapan kita, pengajuan itu bisa terpenuhi semuanya, karena kita memang mengalami banyak kekurangan tenaga PNS, karena sudah lama moratorium PNS dilakukan," tuturnya.

Moses menyebutkan jumlah itu hanya untuk usulan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Jumlah itu bisa lebih besar jika digabungkan dari kabupaten/kota.

"Pastinya, karena akan ada penerimaan PNS lagi, pemerintah kabupaten/kota juga ikut mengusulkan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing," katanya.

Dirinya meyakini jumlah yang diusulkan itu sudah memenuhi kuota kekurangan termasuk dengan jumlah PNS yang pensiun. Tidak hanya dari sisi kuantitas tapi juga kualifikasi pendidikan dan jabatan sudah disesuaikan.

"Sudah dilakukan kajian sehingga diusulkan 1.500. Dan angka itu mendekati kekurangan yang ada, karena pengajuan kabupaten/kota itu bisa lebih besar," kata Moses.

Moses berharap pemerintah menyetujui dan tidak mengurangi jumlah yang diusulkan. Sebab ini sudah dilakukan pembahasan, bahkan ikut juga pemerintah kabupaten/kota dalam pembahasan kebutuhan pegawai negeri sipil.

"Sudah dibahas dan tidak sendirian, karena kabupaten/kota juga ikut. Bahkan sudah melengkapi data detail se-Kalbar, sekarang tinggal komitmen saja dari pemerintah pusat untuk memenuhi pengajuan ini," papar Moses.


Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018