Pontianak (Antaranews Kalbar) - Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat menegaskan akan netral di pilkada baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Hal itu disampaikan Ketua Umum MABM Kalimantan Barat, Chairil Effendy. "Kami selalu berpegang pada hasil rumusan para orang tua kami dan tokoh-tokoh pendiri bahwa MABM itu bersikap netral, dan tidak berpolitik praktis dalam pengertian tidak mengusung tokoh-tokoh tertentu," kata?Chairil Effendy di Pontianak, Selasa.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan musyawarah besar ke V MABM Kalbar, yang mengangkat tema "Satukan Hati Nurani Demi Kejayaan Melayu".

"Walau demikian pada Mubes ke V MAMB Kalbar, yang akan di gelar di Grand Mahkota Hotel, Rabu (28/2) itu tidak akan ada deklarasi mendukung salah satu pasangan pada Pilkada 2018 mendatang," ungkapnya.

Menurut dia, secara khusus tidak ada deklarasi dukungan kepada pasangan calon yang maju pada Pilkada Kalbar tersebut.

Baca juga: MABM Kalbar akan gelar musyawarah besar V

"Yang jelas kami berharap Pilgub Kalbar (pemilihan gubernur) kali ini bukan hanya semata-mata aman, tetapi diharapkan merupakan Pilgub yang cerdas," katanya.

Chairil kembali menjelaskan arti Pilgub cerdas, adalah Pilgub yang benar-benar mencerdaskan masyarakat, seperti tidak ada lagi kecurangan, penipuan, intimidasi dan tidak ada praktik-praktik yang dapat mencederai nilai-nilai demokrasi.

"Itu yang dimaksud Pilgub cerdas, akan tetapi kita semua harus mengantisipasi segala kemungkinan agar politik cerdas ini dapat dijalankan di seluruh wilayah Kalbar. Mari kita memilih kepala daerah yang kelak bisa menjadi pemimpin yang dapat membuat seluruh masyarakat Kalbar semakin nyaman, dan peduli akan rakyatnya," katanya.

Pewarta: Andilala/Slamet Ardiansyah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018