Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ada tiga nama diperkirakan sebagai calon kuat sebagai Ketum MABM (Majelis Adat Budaya Melayu) Kalimantan Barat, yang pemilihannya akan digelar pada musyawarah besar V MABM, Rabu malam ini.

"Ketiga nama tersebut, Tambul Husin (mantan bupati Kapuas Hulu), kemudian Hildi Hamid (Bupati Kayong Utara), Ria Norsan (Bupati Mempawah)," kata Ketum MABM Kalbar, Chairil Effendy di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, dirinya senang karena banyak tokoh yang bisa menjadi calon Ketum MABM Kalbar, sehingga ada regenerasi kepemimpinan untuk lima tahun ke depannya.

Baca juga: MABM Kalbar tegaskan netral di pilkada

Chairil menambahkan, karena ini merupakan organisasi paguyuban, maka ia berharap pemilihan ketua umum dan pengurus DPP MABM itu dapat berlangsung dalam suasana musyawarah mufakat.

"Karena organisasi inikan beda dan tidak bisa menggunakan parameter organisasi lain. Jadi di sini kami lebih mengedepankan musyawarah mufakat yang selama ini barang kali sudah ditinggalkan oleh orang Indonesia. Padahal inilah ciri khas atau sebagai dasar yang kita miliki," ungkapnya.

Ia menegaskan, soal siapa yang akan dipilih, pihaknya menyerahkannya pada hasil Mubes V MABM nanti. Ia juga berharap agar ketua umum MABM Kalbar terpilih, adalah seseorang yang dapat menjadi contoh bagi pengurus, dan bagi masyarakat pada umumnya, terlebih khusus di kalangan masyarakat Melayu.

Baca juga: MABM Kalbar akan gelar musyawarah besar V

"Jadi kami berharap calon ketum MABM Kalbar nanti benar-benar seseorang yang dapat sebagai contoh atau figur sebagai salah satu tokoh dari masyarakat Melayu khususnya yang mampu menjadi tokoh pemersatu," katanya.

Menurut dia, dalam pemilihan ketum MABM dan pengurus DPP MABM Kalbar tidaklah kaku. "Walau pun sebenarnya pada AD/ART masa jabatan pengurus hanya dua priode saja, karena kami telah mempunyai Ketua MBAM Ketapang, yakni pak Morkes Effendi jadi ketua selama tiga periode. Mengapa kami perbolehkan, karena beliau dipandang sebagai tokoh yang ada di Ketapang," katanya.

Sebelumnya, Ketua MABM Kalbar mengatakan, pihaknya bersikap netral pada Pilkada, baik tingkat kabupaten/kota dan Pilkada Kalbar 2018.

"Kami selalu berpegang pada hasil rumusan para orang tua kami dan tokoh-tokoh pendiri bahwa MABM itu bersikap netral, dan tidak berpolitik praktis dalam pengertian tidak mengusung tokoh-tokoh tertentu," katanya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah dan Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018