Singkawang (Antaranews Kalbar) - Santo Yosep Singkawang Group menerima penghargaan dari pihak MURI atas pembuatan naga terbanyak di perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini di Gedung STIE-Mulia Singkawang, Rabu.
Penyerahan penghargaan itu juga dihadiri Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, serta undangan lainnya.
"Saya atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Singkawang mengucapkan terima kasih kepada Santo Yosep Singkawang Group serta kepada seluruh pihak yang turut mendukung dalam mensukseskan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," kata Tjhai Chui Mie.
Menurutnya, perolehan rekor MURI ini, tentu dapat membawa nama baik Kota Singkawang. Karena MURI merupakan pencatatan resmi secara nasional.
"Tentunya ini juga merupakan kerja keras yang sudah dilakukan semua panitia dalam rangka mensukseskan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," ujarnya.
Atas perolehan prestasi dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang setiap tahunnya, ada rencana Pemkot Singkawang untuk membuatkannya Perda.
"Saya pikir ini merupakan suatu ide yang bagus dan akan kita lakukan untuk dibuatkan Perda, sehingga siapapun yang menjadi Wali Kota Singkawang nantinya tentu akan melakukan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Kota Singkawang," ungkapnya.
Kepada panitia diharapkan bisa melakukan evaluasi lagi agar perayaan Imlek dan Cap Go Meh ke depannya bisa lebih baik dan lebih WoW.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Tjhai Leonardi mengatakan, selain sembilan naga Santo Yosep Singkawang Group yang mendapatkan rekor MURI, juga ada tiga lainnya yang mendapatkan rekor MURI seperti lampion, gerbang Cap Go Meh dan tatung.
"Tiga item yang mendapatkan rekor MURI ini merupakan hasil kerja keras dari panitia, yang terdiri dari hiasan lampion sebanyak 20.607 buah, gerbang Cap Go Meh setinggi 6 meter dan lebar 12,6 meter, dan tatung sebanyak 1.038 orang yang merupakan rekor dunia," katanya.?
Menurutnya, selain dari Singkawang juga ada tatung dari Pontianak dan Malaysia.
"Ada sekitar kurang lebih 50 personil teman-teman kita dari Malaysia yang akan menampilkan miniatur pekong pada Festival Cap Go Meh Singkawang. Semua yang ditampilkan adalah ciri khas mereka baik itu bentuk bendera, beduk dan tandunya," ujarnya.
Dia menilai pagelaran Festival Cap Go Meh tahun ini sangat dahsat dan luar biasa, meskipun nantinya tidak dihadiri Bapak Presiden RI, Joko Widodo.
"Kehadiran beliau akan diwakili oleh Menteri Agama," ungkapnya.
Sementara Manager MURI, Andre Purwandono mengatakan, apa yang dilakukan Santo Yosep Singkawang Group merupakan sebuah rekor yang sebelumnya tidak pernah tercatat di MURI.
Uniknya lagi, katanya, sembilan naga ini memiliki warna yang berbeda, dimana lima di antaranya mengandung elemen-elemen menurut kepercayaan Tionghoa.
"Seperti merah melambangkan api, hijau melambangkan kayu dan putih melambangkan air," katanya.
Sehingga ini merupakan suatu karya yang patut pihak MURI apresiasi dengan memberikan suatu penghargaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Penyerahan penghargaan itu juga dihadiri Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, serta undangan lainnya.
"Saya atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Singkawang mengucapkan terima kasih kepada Santo Yosep Singkawang Group serta kepada seluruh pihak yang turut mendukung dalam mensukseskan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," kata Tjhai Chui Mie.
Menurutnya, perolehan rekor MURI ini, tentu dapat membawa nama baik Kota Singkawang. Karena MURI merupakan pencatatan resmi secara nasional.
"Tentunya ini juga merupakan kerja keras yang sudah dilakukan semua panitia dalam rangka mensukseskan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," ujarnya.
Atas perolehan prestasi dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang setiap tahunnya, ada rencana Pemkot Singkawang untuk membuatkannya Perda.
"Saya pikir ini merupakan suatu ide yang bagus dan akan kita lakukan untuk dibuatkan Perda, sehingga siapapun yang menjadi Wali Kota Singkawang nantinya tentu akan melakukan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Kota Singkawang," ungkapnya.
Kepada panitia diharapkan bisa melakukan evaluasi lagi agar perayaan Imlek dan Cap Go Meh ke depannya bisa lebih baik dan lebih WoW.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Tjhai Leonardi mengatakan, selain sembilan naga Santo Yosep Singkawang Group yang mendapatkan rekor MURI, juga ada tiga lainnya yang mendapatkan rekor MURI seperti lampion, gerbang Cap Go Meh dan tatung.
"Tiga item yang mendapatkan rekor MURI ini merupakan hasil kerja keras dari panitia, yang terdiri dari hiasan lampion sebanyak 20.607 buah, gerbang Cap Go Meh setinggi 6 meter dan lebar 12,6 meter, dan tatung sebanyak 1.038 orang yang merupakan rekor dunia," katanya.?
Menurutnya, selain dari Singkawang juga ada tatung dari Pontianak dan Malaysia.
"Ada sekitar kurang lebih 50 personil teman-teman kita dari Malaysia yang akan menampilkan miniatur pekong pada Festival Cap Go Meh Singkawang. Semua yang ditampilkan adalah ciri khas mereka baik itu bentuk bendera, beduk dan tandunya," ujarnya.
Dia menilai pagelaran Festival Cap Go Meh tahun ini sangat dahsat dan luar biasa, meskipun nantinya tidak dihadiri Bapak Presiden RI, Joko Widodo.
"Kehadiran beliau akan diwakili oleh Menteri Agama," ungkapnya.
Sementara Manager MURI, Andre Purwandono mengatakan, apa yang dilakukan Santo Yosep Singkawang Group merupakan sebuah rekor yang sebelumnya tidak pernah tercatat di MURI.
Uniknya lagi, katanya, sembilan naga ini memiliki warna yang berbeda, dimana lima di antaranya mengandung elemen-elemen menurut kepercayaan Tionghoa.
"Seperti merah melambangkan api, hijau melambangkan kayu dan putih melambangkan air," katanya.
Sehingga ini merupakan suatu karya yang patut pihak MURI apresiasi dengan memberikan suatu penghargaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018