Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalbar melalui "Focus Group Discussion" membahas peningkatan produktivitas petani sawit di Kalbar lantaran hingga saat ini masih rendah.

"FGD yang kita gelar ini membedah persoalan masih rendahnya produktivitas sawit kita terutama kebun plasma dan swadaya masyarakat. Melalui berbagai pihak, solusi diharapkan dapat menjawab tantangan yang ada," ujar Sekretaris Eksekutif Gapki Kalbar, Idwar Hanis di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan hingga saat ini produktivitas CPO rata-rata di Kalbar 2 ton per hektare per tahun atau 20 ton TBS per hektare per tahun.

"Padahal itu bisa dimaksimalkan seperti sudah ada per hektare per tahun mencapai 40 ton TBS," papar dia.

Saat ini dikatakan dia sebentar lagi ada peremajaan kebun sawit di Kalbar. Untuk kebun plasma dan swadaya harus diperhatikan semua pihak agar kebun ke depan produktivitasnya tinggi.

"Harus dikawal peremajaan kelapa sawit mulai dari bibit yang digunakan itu harus benar. Belum lagi teknis lainnya harus betul - betul," kata dia.

Menurutnya kemitraan dari perusahaan kepada petani plasama dan swadaya harus ditingkatkan.

"Kembali, dalam hal ini harus melibatkan semua pihak agar perkebunan sawit di Kalbar lebih maksimal," katanya.

Dalam FGD yang merupakan rangkaian rapat kerja Gapki Kalbar tersebut menghadirkan di antaranya Kapolda Kalbar, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, BPN dan Akademis serta pelaku usaha perkebunan dan petani plasma serta swadaya.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018