Pontianak (Antaranews Kalbar) - Masyarakat Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah mengeluhkan banyaknya infrastruktur di desa mereka yang rusak parah sehingga menghambat aktifitas mereka.

"Masalah infrastruktur yang ada di kabupaten Mempawah, khususnya di Desa Peniraman masih menjadi kendala bagi masyarakat. Jika dilihat dari jalan Nasional, kondisi infrastruktur memang sangat baik, namun, jika masuk ke dalam, ke pemukiman warga, masih banyak jalan dan jembatan yang rusak," kata Alia Syamsudin, Ketua RT 10/RW05, di Mempawah, Selasa, saat menyampaikan keluhannya pada Kampanye pasangan calon Gubernur Kalbar, nomor urut 2, Karolin-Gidot di Peniraman.

Alia Syamsudin yang juga menjabat sebagai Ketua Nelayan Desa Peniraman dan Pengurus Kelompok Tani Makmur Sejati Desa Peniraman ini menambahkan, jika hujan lebat, banyak kondisi jalan yang tergenang banjir sehingga ini menyulitkan warga untuk beraktivitas.

"Kami dari masyarakat Peniraman sangat berharap, seandainya Ibu Karolin terpilih menjadi Gubernur Kalbar, kami harapkan pemerintah provinsi bisa membantu percepatan pembangunan jalan di Kabupaten Mempawah, khususnya di Peniraman," tuturnya.

Baca juga: Jalan dalam Kota Putussibau rusak
Baca juga: Tiga desa di Silat Hulu masih terisolir
Baca juga: Kerusakan Jalan Nasional di Sekadau Mulai Diperbaiki

Dia menambahkan, memang untuk pembangunan jalan di kabupaten, ada yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, ada juga yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan Nasional.

"Namun, jika pemerintah provinsi bisa mendorong pembangunan infrastrukturnya, tentu bisa dilakukan percepatan pembangunan," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh masyarakat Desa Sebukit Kecamatan Mempawah, Samin yang menyatakan masyarakat di desa mereka mengeluhkan pembangunan infrastruktur yang terkesan asal-asalan.

Contohnya, pada tahun 2016 lalu, ada pembangunan jalan di wilayahnya yang menggunakan anggaran APBD Mempawah hingga Rp26 miliar, namun belum satu tahun kondisinya sudah rusak.

"Kita sangat menyayangkan minimnya pengawasan pemerintah terhadap pembangunan jalan yang dilakukan, sehingga pengerjaannya terkesan asal-asalan," katanya.

Menurutnya, walaupun sebagai orang awam namun mereka juga tahu, dan pernah tahu bagaimana cor semen jalan ini benar-benar bagus hasilnya dan bermanfaat untuk pengguna jalan.

"Akibat jalan ini rusak, kami sendiri yang kesusahan. Bukan kami saja yang merasakan kami, saudara-saudara kami yang dari Hulu Sadaniang Sekabuk juga lewat jalan ini dan merasa kesulitan akibat jalan rusak ini," tuturnya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018