Putussibau (Antaranews Kalbar)- Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi mengatakan jalan perkebunan kelapa sawit yang berada di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat rawan sebagai tempat penyelundupan barang ilegal.

"Daerah perbatasan hampir tidak ada jalur pembatas, jalan perkebunan sawit menembus sampai negara tetangga sangat rawan tempat penyelundupan terutama narkoba, " kata Imam di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.

Menurut Imam, wilayah Indonesia saat ini sebagai sasaran empuk sebagai konsumen narkoba.

Bahkan di perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu begitu banyak jalan tidak resmi diluar jalur Pos Lintas Batas Negara.

"Itu masalah serius yang harus disikapi dan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya TNI - Polri," ucap Imam.
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi (Foto Antaranews Kalbar/Timotius)


Dia mengatakan, semua pihak wajib mengamankan daerah perbatasan,sehingga perlu ada komitmen bersama,? sehingga bisa menekan dan meminimalisir upaya penyelundupan barang ilegal khususnya narkoba.

"Kami akan mengundang lintas sektoral untuk membahas perbatasan, sehingga semua komitmen menjaga perbatasan dan mengawasi peredaran barang ilegal,"kata Imam.

Sementara itu, Ketua Pemuda Anti Narkoba Kapuas Hulu, Yohanes Agustinus pernah mengatakan jalur tidak resmi di perbatasan rawan penyelundupan narkoba.

Dikatakan Yohanes, untuk memerangi narkoba memang perlu kerja sama semua pihak.

"Pemuda Anti Narkoba siap mendukung dan turut serta memerangi peredaran narkoba," kata Yohanes.

Bahkan, Pana Kapuas Hulu akan selalu menyuarakan bahaya narkoba serta bekerjasama dengan semua pihak baik pemerintah, aparat penegak hukum dan pihak BNN.

"Memerangi Narkoba memang tanggung jawab kita bersama, harus ada komitmen bersama, untuk memerangi narkoba," tegas Yohanes.


 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018