Kapuas Hulu (ANTARA) - Bea Cukai Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat dan Kastam Diraja Malaysia (KDM) Sarawak memperkuat kerja sama dalam mengawasi peredaran atau penyelundupan barang ilegal, khususnya narkoba di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
"Kami akan kembali melakukan operasi gabungan joint task force untuk mengamankan jalur perbatasan mengantisipasi terjadinya penyelundupan barang ilegal," kata Kepala Bea Cukai Nanga Badau Henry Imanuel Sinuraya, setelah menerima kunjungan Kastam Diraja Malaysia Sarawak, di Badau Kapuas Hulu, Kamis.
Sinuraya mengatakan hubungan kerja sama Bea Cukai Nanga Badau dan Kastam Diraja Malaysia Sarawak selama ini cukup baik dan komitmen untuk memberantas penyeludupan barang ilegal terlebih lagi terkait narkoba.
Ia menjelaskan dalam kunjungan Ketua Kastam Diraja Malaysia Sarawak ke Bea Cukai Nanga Badau telah membahas kerja sama antara Indonesia dan Malaysia serta memperkuat pengawasan di daerah perbatasan.
"Kami tentu menyambut baik atas kunjungan pihak Kastam Diraja Malaysia Sarawak itu tentu itu akan semakin memperkuat hubungan baik yang sudah terjalin selama ini," katanya.
Dengan demikian, kata Sinuraya, operasi gabungan dalam rangka pengawasan dan pengamanan daerah perbatasan akan kembali dilaksanakan Tahun 2024 ini.
Sementara itu, Ketua Kastam Diraja Malaysia Sarawak Norizan mengatakan operasi gabungan sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyeludupan barang ilegal terutama narkoba.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak Bea Cukai Badau telah menerima kunjungan kerja kami dan kami telah berbincang mengenai joint task force 2024 dan kami komitmen memperkuat hubungan kerja sama di perbatasan ini," katanya.
Bea Cukai dan KDM Sarawak perkuat kerja sama mengawasi barang ilegal
Kamis, 9 Mei 2024 20:44 WIB