Putussibau  (Antaranews Kalbar) - Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) bekerjasama dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) menggelar workshop dan mengali tradisi mewarnai dengan bahan alami untuk tenun ikat bansa Suku Dayak Iban di Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

"Potensi kawasan TNBK dan daerah penyangga sangat melimpah baik flora mau pun fauna, salah satunya adalah tanaman pewarna alam," kata Kepala Balai Besar TNBKDS Kapuas Hulu melalui Kepala Bidang PTN wilayah I Mataso, Djunaidi, di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.

Ia mengatakan di sekitar kawasan TNBK banyak tumbuhan pewarna alami, salah satunya di Desa Menua Sadap.

Bahkan, menurut Djunaidi, beberapa waktu lalu, Balai Besar TNBKDS meresmikan kebun Etnobotani di Dusun Sadap. Rencananya, kebun tersebut akan ditanami tumbuhan obat, bumbu masak, termasuk tanaman pewarna alam.

"Dengan adanya kebun Etnobotani maka kebutuhan bahan baku tanaman pewarna alam melimpah dan masyarakat mudah untuk memperolehnya," jelas Djunaidi.

Sementara itu, Ketua Warlami Myra Widiono berpesan kepada peserta workshop agar kembali ke alam dalam proses pembuatan tenun ikat Dayak Iban.

Menurut dia, masyarakat harus kembali ke tradisi nenek moyang dahulu dimana dalam proses perminyakan benang menggunakan bahan yang berasal dari alam, bukan menggunakan bahan kimia.

Dengan menggunakan tradisi nenek moyang diharapkan warna kain tenun yang dihasilkan akan lebih berkualitas, harga jualnya pun akan lebih mahal, dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Pria yang pernah menjabat sebagai Sekjen Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) itu mengatakan kegiatan Warlami tidak akan berhenti sampai di pelatihan ini saja, akan ada tindak lanjut berupa komunikasi secara intensif melalui telepon, monitoring dari Warlami selama tiga hingga empat bulan sekali, dan pemasaran produk kain tenun Dayak Iban Menua Sadap yang akan difasilitasi oleh Warlami.

"Harapan kami masyarakat akan lebih bersemangat dalam membuat tenun ikat Dayak Iban dengan metode yang ramah lingkungan," Pesan Widiono.

Desa Manua Sadap merupakan salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Betung Kerihun yang ada di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.



 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018