Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar, M Zeet Assovie mengatakan dalam membangun ketahanan pangan harus terukur sehingga langkah dan pencapai yang diharapkan bisa terwujud untuk kesejahteraan masyarakat.

"Jika satu periode salah mengurus ketahanan pangan maka dampaknya pada satu generasi," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan untuk ketahanan pangan juga bukan hanya untuk satu waktu namun berkelanjutan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

"Dengan pangan yang baik juga membuat kita bermartabat. Semua masyarakat dari pelosok hingga kota harus bermartabat dengan sistem pangan yang baik," papar dia.

Terkait kasus "stunting" di Kalbar yang sebesar 36 persen dan berada di posisi ke lima secara nasional menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak dan itu tidak terlepas dari ketahanan pangan.

"Untuk mengatasi stunting memang tidak mudah namun pemerintah sudah berbuat yang semula posisi kedua menjadi posisi ke lima. Itu tentu harus terus diatasi dan memiliki target," jelas dia.

Sementara jelas dia untuk kasus tingkat kekurusan masyarakat Kalbar sebesar 27 persen dan berada di peringkat ke-22 secara nasional.

"Kasus ini juga harus kita tekan dan satu di antaranya dengan ketahanan pangan. Dengan ketahanan pangan asupan gizi cukup sehingga kasus stunting dan kekurusan bisa dicegah," katanya.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018