Pontianak (Antaranews Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat akan mendorong percepatan perluasan areal Luas Tambah Tanam (LTT) padi lahan kering di sentra-sentra produksi seperti Kabupaten Mempawah.
"Seperti di Parit Tok Adam, Desa Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, dari 600 hektare, mau diperluas jadi 15 ribu hingga 20 ribu hektare," ujar Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Jumat.
Pencanangan percepatan sudah dilakukan pada Kamis (10/5) yang juga dihadiri jajaran dari Kementerian Pertanian, Kodim, serta pihak terkait lainnya.
Menurut Heronimus Hero, hadirnya jajaran Kementerian Pertanian, Badan Pengembangan SDM serta tim penelitian bentuk wujud mereka memperhatikan Kalbar, khususnya Kabupaten Mempawah.
Ia menambahkan, salah satu upaya agar terhindar dari krisis pangan adalah para petani Kalbar dapat menindaklanjuti program pertanian baik itu dari kementerian, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
Namun perhatian dari pemerintah pusat jika tidak ditindaklanjuti para pengusaha tani atau kelompok tani maka tidak ada arti apa-apa.?
"Jadi kuncinya tetap pada para petani, untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang besar kepada para petani. Yang intinya tanpa petani maka tidak tidak ada juga kegiatan percepatan LTT padi lahan kering," ujar dia.
Heronimus menjelaskan, Kabupaten Mempawah pada tahun 2017 pernah mendapat capaian produksi padi kurang lebih 70 ribu ton. Sedangkan konsumsi masyarakat sekitar 29 ribu ton. "Jadi dalam bentuk beras masih ada surplus sekitar 26 ribu ton. Dan saya sangat mengapresiasi keberhasilan produksi padi Mempawah ini," katanya.
Heronimus mengakui bahwa di Kalbar ini tidak semua kabupaten yang mampu menghasilkan beras secara berlebih. Hanya beberapa daerah yang berhasil seperti Mempawah, Landak, Sambas, Sanggau dan Bengkayang.
"Daerah-daerah itulah yang termasuk berkontribusi dalam peningkatan produksi dan surplus?beras?secara total? di Kalbar," katanya.
Hal ini perlu diingatkan ujarnya bahwa upaya keberhasilan seperti itu sangat perlu dilalukan karena potensi di Kabupaten Mempawah ini sebenarnya cukup besar. Walaupun lahannya berkurang karena pemekaran menjadi Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak dan Kabupaten Kubu Raya.?
"Namun secara potensi di Mempawah ini, meski belum dihitung ulang, lebih dari 18 ribu hektare potensi untuk lahan tanaman padinya. Belum lagi ada tambahan lahan tanaman baru yang tadi dikatakan ada 15 ribu hektare,??yang mungkin bisa dikonversi tanaman pangan artinya bisa menjadi 33 ribu hektare," kata Heronimus.
Ia asumsikan jika bisa ditanam dua kali maka hasilnya bisa mencapai 66 ribu hektare. "Kalau dalam satu hektarnya menghasilkan 3,2 ton maka ratusan ribu ton lebih bisa dicapai. Kalau memang benar-benar mampu lahan yang ada dimanfaatkan," katanya.
Sementara itu,?Pj Sekda Kabupaten Mempawah, Ismail mengatakan secara data statistik yang ada bahwa Kabupaten Mempawah saat ini merupakan daerah surplus beras. Ini? tidak mungkin terjadi begitu saja surplusnya tanpa adanya kekuatan atau semangat dari para petani dan para pendamping dari petugas pertanian dan tidak kalah pentingnya adanya intervensi program, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.
"Untuk itu kami berharap jangan bosan-bosan untuk memberi dorongan dan bantuan kepada para patani kami. Kalau ada program untuk Kabupaten Mempawah silahkan kucurkan saja dan kadis pertanian kami ini siap untuk mengimplementasikannya. Jangankan 15 ribu hektare, 20 ribu hektare saja kami siap," kata Ismail.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018