Sintang (Antaranews Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, keberadaan Puskesmas Merakai sangat penting bagi masyarakat.
Puskesmas Merakai ini bangunannya cukup besar, megah serta dilengkapi dengan ruang rawat inap. Jarot berharap, dengan bangunan yang megah, kualitas pelayanan juga harus meningkat.
Dikatakannya, bagi masyarakat Ketungau Tengah yang kurang mampu harus dicover dengan BPJS yang iurannya/preminya di bayar pemerintah daerah.
“Kalaupun ada masyarakat yang tidak mampu dan tidak punya bpjs, tidak boleh ditarik bayaran, kita letakkan anggarannya di bagian kesra. Saya letakan lagi anggaran untuk membantu masyarakat yang tidak mampu untuk berobat," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat yang punya BPJS, gratis pengobatan. Untuk biaya nginap di Sintang, biaya transportasi juga dibantu.
Jadi, tegas Jarot, dengan total coverage tersebut, diharapkan tidak ada lagi masyarakat Ketungau Tengah atau masyarakat Kabupaten Sintang yang meninggal, karena tidak berobat akibat tidak punya uang. Jarot menilai Puskesmas Merakai saat ini belum sempurna, karena saat ini hanya dilakukan pembukaan awal. Karena itu akan segera dialokasikan anggaran untuk menyempurnakan.
“Kalau ada yang belum selesai segera selesaikan, sehingga puskesmas tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pelayan kesehatan masyarakat,” harap Jarot.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengatakan pembangunan Puskesmas Merakai tersebut di bangun awal 2017, lalu berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) apirmasi dengan total anggaran sekitar Rp 8,6 miliiar.
“Puskesmas ini dibangun dengan ruang rawat inap 15 tempat tidur, untuk peralatan memangsudah ada, tapi belum lengkap. Nanti kita lengkapi secara bertahap,” kata Sinto.
Sinto menjelaskan, bahwa puskesmas merakai ini sudah memenuhi persyaratan Permenkes nomor 75 baik itu tata letak maupun tata ruang. Sekaligus ke depannya juga untuk menghadapi akreditasi puskesmas. Untuk Puskesmas Merakai tahun ini akan dilakukan akreditasi.
“Selain fasilitas rawat inap juga ada IGD 24 jam, tahun depan mudah-mudahan kita lengkapi dengan alat ronsen. Alat pkg juga sudah ada, pokoknya hampir 90% lengkaplah di sini” jelas sinto.
Sinto berharap dengan telah diresmikannya atau beroperasinya Puskesmas Merakai ini tidak ada lagi proses rujukan yang tidak perlu sampai ke Sintang, karena untuk tenaga dokter saat ini sudah ada 2 orang dan akan di tambah lagi ke depannya.
“Sementara untuk proses rujukan yang memang perlu di bawa ke Sintang, kita sudah sediakan satu ambulan, mudah-mudahan tahun 2019 mendatang kita dapat pusling air untuk rujukan lewat sungai,” pungkas Sinto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Puskesmas Merakai ini bangunannya cukup besar, megah serta dilengkapi dengan ruang rawat inap. Jarot berharap, dengan bangunan yang megah, kualitas pelayanan juga harus meningkat.
Dikatakannya, bagi masyarakat Ketungau Tengah yang kurang mampu harus dicover dengan BPJS yang iurannya/preminya di bayar pemerintah daerah.
“Kalaupun ada masyarakat yang tidak mampu dan tidak punya bpjs, tidak boleh ditarik bayaran, kita letakkan anggarannya di bagian kesra. Saya letakan lagi anggaran untuk membantu masyarakat yang tidak mampu untuk berobat," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat yang punya BPJS, gratis pengobatan. Untuk biaya nginap di Sintang, biaya transportasi juga dibantu.
Jadi, tegas Jarot, dengan total coverage tersebut, diharapkan tidak ada lagi masyarakat Ketungau Tengah atau masyarakat Kabupaten Sintang yang meninggal, karena tidak berobat akibat tidak punya uang. Jarot menilai Puskesmas Merakai saat ini belum sempurna, karena saat ini hanya dilakukan pembukaan awal. Karena itu akan segera dialokasikan anggaran untuk menyempurnakan.
“Kalau ada yang belum selesai segera selesaikan, sehingga puskesmas tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan pelayan kesehatan masyarakat,” harap Jarot.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengatakan pembangunan Puskesmas Merakai tersebut di bangun awal 2017, lalu berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) apirmasi dengan total anggaran sekitar Rp 8,6 miliiar.
“Puskesmas ini dibangun dengan ruang rawat inap 15 tempat tidur, untuk peralatan memangsudah ada, tapi belum lengkap. Nanti kita lengkapi secara bertahap,” kata Sinto.
Sinto menjelaskan, bahwa puskesmas merakai ini sudah memenuhi persyaratan Permenkes nomor 75 baik itu tata letak maupun tata ruang. Sekaligus ke depannya juga untuk menghadapi akreditasi puskesmas. Untuk Puskesmas Merakai tahun ini akan dilakukan akreditasi.
“Selain fasilitas rawat inap juga ada IGD 24 jam, tahun depan mudah-mudahan kita lengkapi dengan alat ronsen. Alat pkg juga sudah ada, pokoknya hampir 90% lengkaplah di sini” jelas sinto.
Sinto berharap dengan telah diresmikannya atau beroperasinya Puskesmas Merakai ini tidak ada lagi proses rujukan yang tidak perlu sampai ke Sintang, karena untuk tenaga dokter saat ini sudah ada 2 orang dan akan di tambah lagi ke depannya.
“Sementara untuk proses rujukan yang memang perlu di bawa ke Sintang, kita sudah sediakan satu ambulan, mudah-mudahan tahun 2019 mendatang kita dapat pusling air untuk rujukan lewat sungai,” pungkas Sinto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018