Sanggau (Antaranews Kalbar) - Kodim 1204 Sanggau, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) serta Kantor Seksi Bulog Kabupaten Sanggau kembali melaksanakan serapan gabah (sergab) hasil panen petani.
Kali ini, sergab dilaksanakan pada hasil panen petani di Desa Tanggung, Kecamatan Jangkang menyasar 40,65 ton hasil panen petani setempat.
Kepala Dishangpang Hortikan Sanggau John Hendri mengatakan pihaknya terus berupaya menjadikan sektor pertanian akan terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi masyarakat setempat.
"Hari ini kita kembali menyaksikan pemerintah melalui Bulog Sanggau melakukan serapan gabah petani sebanyak 40,65 ton di Kecamatan Jangkang ini," ungkapnya, sela - sela menghadiri launching sergab pada Kamis lalu.
Sergab itu digagas Kodim 1204 Sanggau bekerjasama dengan Dishangpang Hortikan Sanggau dan Kansilog Sanggau.
Hadir saat itu, Dandim 1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto, Kakansilog Sanggau Suriyansah, Danramil Jangkang serta PPL setempat.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Pak Haji ini, Kecamatan Jangkang cukup memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Sanggau.
Ia berharap, dengan kerja sama ini, gabah petani bisa terserap semuanya sehingga petani tidak perlu khawatir lagi akan hasil panen yang mereka peroleh.
"Seperti tahun lalu, sekarang Bulog Sanggau siap membantu. Berapapun gabah yang petani hasilkan pasti dibeli oleh Bulog," ujar dia.
Sementara, Kepala Kansilog Sanggau, Suriyansah mengatakan saat ini petani di Kecamatan Jangkang sedang menikmati hasil panen.maka ini adalah saat yang tepat untuk melaksanakan sergab.
"Sergab ini sebagai upaya pengendalian harga, jangan sampai harga jatuh," ujar dia.
Ditambahkan, gabah yang dibeli petani sebanyak 40,65 ton. Namun pembelian dilakukan secara bertahap.
"Kan yang siap baru 15 ton, sisanya menyusul minggu depan. Tidak semuanya gabah petani terserap dalam satu hari sebanyak 40,65 ton. Nah, ini juga karena terkendala jalan yang kurang baik, jadi tidak terkumpul semua hari ini," jelasnya.
Kendati demikian, Kansilog Sanggau berkomitmen membeli semua gabah petani sesuai harga yang telah ditetapkan yakni Rp3.700 per kilogram gabah kering.
Terpisah Dandim1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto mengungkapkan, sergab yang dilakukan tersebut secara tidak langsung telah menjamin stok gabah di Kansilog Sanggau dan menstabilkan harga.
"Sergab tak hanya memastikan stabilitas harga pembelian gabah dan menjamin stok Bulog. Akan tetapi yang terpenting justru memotong rantai pasokan gabah. Karena selama ini, disparitas harga beras ditengarai berasal dari panjangnya rantai pasokan dari gabah petani hingga beras sampai ke tangan konsumen," ungkap pria dengan dua melati dipundak ini.
Selain itu kata pria akrab dengan berbagai kalangan ini, dengan kegiatan sergab dimaksud, merupakan sebagai salah satu upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Selain itu, untuk membantu petani dalam menjual hasil panennya agar tidak dibeli oleh para tengkulak.
"Nah, melalui sergab ini secara tidak langsung petani ikut berperan dalam menciptakan ketahanan pangan di daerah. Sebab, hasil panen mereka tidak dijual kepada pembeli yang kemungkinan berasal dari luar daerah," tegas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Kali ini, sergab dilaksanakan pada hasil panen petani di Desa Tanggung, Kecamatan Jangkang menyasar 40,65 ton hasil panen petani setempat.
Kepala Dishangpang Hortikan Sanggau John Hendri mengatakan pihaknya terus berupaya menjadikan sektor pertanian akan terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi masyarakat setempat.
"Hari ini kita kembali menyaksikan pemerintah melalui Bulog Sanggau melakukan serapan gabah petani sebanyak 40,65 ton di Kecamatan Jangkang ini," ungkapnya, sela - sela menghadiri launching sergab pada Kamis lalu.
Sergab itu digagas Kodim 1204 Sanggau bekerjasama dengan Dishangpang Hortikan Sanggau dan Kansilog Sanggau.
Hadir saat itu, Dandim 1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto, Kakansilog Sanggau Suriyansah, Danramil Jangkang serta PPL setempat.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Pak Haji ini, Kecamatan Jangkang cukup memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Sanggau.
Ia berharap, dengan kerja sama ini, gabah petani bisa terserap semuanya sehingga petani tidak perlu khawatir lagi akan hasil panen yang mereka peroleh.
"Seperti tahun lalu, sekarang Bulog Sanggau siap membantu. Berapapun gabah yang petani hasilkan pasti dibeli oleh Bulog," ujar dia.
Sementara, Kepala Kansilog Sanggau, Suriyansah mengatakan saat ini petani di Kecamatan Jangkang sedang menikmati hasil panen.maka ini adalah saat yang tepat untuk melaksanakan sergab.
"Sergab ini sebagai upaya pengendalian harga, jangan sampai harga jatuh," ujar dia.
Ditambahkan, gabah yang dibeli petani sebanyak 40,65 ton. Namun pembelian dilakukan secara bertahap.
"Kan yang siap baru 15 ton, sisanya menyusul minggu depan. Tidak semuanya gabah petani terserap dalam satu hari sebanyak 40,65 ton. Nah, ini juga karena terkendala jalan yang kurang baik, jadi tidak terkumpul semua hari ini," jelasnya.
Kendati demikian, Kansilog Sanggau berkomitmen membeli semua gabah petani sesuai harga yang telah ditetapkan yakni Rp3.700 per kilogram gabah kering.
Terpisah Dandim1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto mengungkapkan, sergab yang dilakukan tersebut secara tidak langsung telah menjamin stok gabah di Kansilog Sanggau dan menstabilkan harga.
"Sergab tak hanya memastikan stabilitas harga pembelian gabah dan menjamin stok Bulog. Akan tetapi yang terpenting justru memotong rantai pasokan gabah. Karena selama ini, disparitas harga beras ditengarai berasal dari panjangnya rantai pasokan dari gabah petani hingga beras sampai ke tangan konsumen," ungkap pria dengan dua melati dipundak ini.
Selain itu kata pria akrab dengan berbagai kalangan ini, dengan kegiatan sergab dimaksud, merupakan sebagai salah satu upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Selain itu, untuk membantu petani dalam menjual hasil panennya agar tidak dibeli oleh para tengkulak.
"Nah, melalui sergab ini secara tidak langsung petani ikut berperan dalam menciptakan ketahanan pangan di daerah. Sebab, hasil panen mereka tidak dijual kepada pembeli yang kemungkinan berasal dari luar daerah," tegas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018