Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Pemkot Pontianak, mengimbau kepada masyarakat setempat, agar tidak main layang-layang menggunakan tali gelasan dan kawat karena membayakan orang lain atau yang bersangkutan.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak lagi bermain layangan dengan menggunakan tali gelasan dan kawat, karena selain membahayakan, juga mengganggu distribusi listrik milik PLN," kata Penjabat sementara Wali Kota Pontianak, Mahmudah di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, pihaknya melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) sudah kerap melakukan razia, namun masih saja ada masyarakat yang bermain layang-layang menggunakan tali gelasan (tali yang diberi sejenis benda tajam)dan kawat tersebut.

"Selain itu, kami melalui Satpol-PP juga melakukan sosialisasi bahwa bermain layangan dengan gelasan dan kawat amat berbahaya," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, sampai ada pengendara di Jalan Penjara yang lehernya luka akibat tali gelasan sehingga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan pengobatan, katanya.

Di lapangan masih ada saja masyarakat yang bermain layangan dengan dua benda berbahaya tadi. Dia memastikan Satpol-PP akan terus melakukan razia dan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu, Kepala Satpol-PP Pontianak, Syarifah Adriana mengatakan pihaknya khawalahan dalam menertibkan para oknum masyarakat yang tetap bermain layangan dengan menggunakan tali gelasan dan kawat.

"Kami secara rutin melakukan razia dua kali dalam seminggu, dan sudah banyak yang diamankan, namun mereka tidak jera," katanya.

Pemkot Pontianak, menurut dia, sudah berupaya semaksimal mungkin, dan sudah ada Perda Ketertiban Umum Nomor 3/2004 yang mengatur soal sanksi layangan, bahkan Tipiring sudah pernah diberikan kepada pemain layang-layang hingga sebesar Rp1 juta.

Sebelumnya, Manajer Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) PLN Kalbar, Ricky Faisal mengatakan tali kawat dari permainan layang-layang mengancam kelistrikan Kalbar karena 90 persen gangguan yang terjadi bersumber dari tali kawat permainan tersebut.

"Memang soal tali kawat layang-layang ini menjadi masalah klasik. Namun saat ini terus menjadi-jadi, bagaimana tidak khusus untuk jaringan di tegangan menengah dan tinggi di Kalbar 90 persen gangguannya diakibatkan tali kawat permaianan layang-layang tersebut," ujarnya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018