Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menegaskan pihaknya mendorong pengembangan produk unggulan Indonesia di sektor pertanian serta hilirisasi industri yang menyangkut sektor tersebut.

"Ini yang akan didorong agar Indonesia menjadi pemain utama di sektor tersebut," kata Daniel Johan di sela kunjungan ke Pontianak, Sabtu.

Ia mencontohkan tanaman pertanian unggulan Indonesia seperti padi, karet, dan kelapa. Tanaman-tanaman tersebut selain dibutuhkan secara luas juga dapat tumbuh subur di daerah tropis.

"Kalau ini digarap secara serius, Indonesia dapat menjadi penentu harga komoditas di tingkat global, seperti kelapa sawit," ujar anggota DPR Fraksi PKB tersebut.

Ia mencontohkan harga sahang yang kerap turun secara drastis sehingga petani dirugikan. Kemudian buah kelapa dalam yang kini lebih banyak diekspor dalam bentuk bulatan ke berbagai negara.

"Padahal kalau melalui sebuah proses, misalnya dari sahang atau lada menjadi bubuk, peluang pasarnya akan jauh lebih besar," kata anggota DPR Dapil Kalbar itu.

Selain itu, harga yang diperoleh petani juga lebih tinggi dan relatif stabil. Di sisi lain, untuk mendukung sektor tersebut dari pemerintah terkendala keterbatasan anggaran.

Bahkan, ungkap dia, anggaran untuk pengembangan tanaman jeruk di Kabupaten Sambas, Kalbar, sempat dihapus oleh Kementerian Pertanian karena keterbatasan anggaran.

"Alhamdulillah, setelah berjuang, anggaran tersebut tetap ada. Penghapusan anggaran juga dilakukan untuk tanaman padi, jeruk dan kelapa, namun berhasil kami pertahankan hingga 70 persen dari semula," ujar dia.

Sementara untuk program tanaman bukan unggulan seperti bawang putih, Daniel menilai tidak perlu mengalokasikan dana besar dalam pengembangannya di Indonesia. "Lebih baik petani yang ada dioptimalisasikan biar sejahtera, dan kalaupun harus impor, perlu diawasi secara ketat," katanya.

Pemerintah Indonesia sudah mengimpor bawang putih dalam skala besar namun di saat yang sama, harganya tidak turun.

"Kalaupun ada permainan, aparat hukum harus bertindak tegas," demikian Daniel.
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018