Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemkot Pontianak saat ini terus mendorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar terus berinovasi dalam mendongkrak perekonomian di kota setempat.
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, di Pontianak, Minggu, menyatakan kehadiran BPR di tengah-tengah masyarakat menjadi salah satu penunjang roda perekonomian. Untuk itu, dibutuhkan inovasi-inovasi dalam mengembangkan BPR.
"Salah satunya dengan pelayanan jemput bola yang lebih cepat dan mempermudah nasabah mendapatkan pelayanan perbankan. Apalagi kalau BPR bisa menyediakan mesin ATM khusus BPR se-Kalbar ini akan lebih memudahkan dan mendekatkan pelayanan terhadap nasabah," ujarnya.
Menurut Edi, kaitan dengan pelayanan perbankan khususnya BPR, pelayanan dan kepercayaan nasabah adalah hal utama, sehingga masyarakat harus yakin BPR-BPRS ini memberikan manfaat yang besar untuk roda perekonomian mereka.
"Oleh sebab itu dibutuhkan sentuhan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan BPR tanpa terlepas dari pengawasan OJK dan Bank Indonesia," katanya.
Dengan diluncurkannya logo baru BPR, ia berharap terus disosialisasikan supaya masyarakat familiar dengan BPR. Untuk itu BPR harus melakukan inovasi-inovasi bagaimana menciptakan brand BPR ini akrab di masyarakat.
Baca juga: NPL BPR Kalbar capai 17 persen
"Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan BPR ini untuk kegiatan ekonominya, baik itu kaitan dengan permodalan, menyimpan dananya atau deposito maupun transaksi-transaksi lainnya," katanya.
Ia juga berharap BPR-BPRS dengan motto "Milik Anak Negeri" ini harus berkembang untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian di Kota Pontianak maupun Kalbar umumnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalbar, Agus Subardi, menyatakan penyediaan mesin-mesin ATM di BPR akan dilakukan secara bertahap, terutama BPR yang modal intinya sudah mencukupi lebih dulu.
Agus juga meyakinkan kepada para nasabah BPR supaya tidak perlu khawatir terhadap uang yang mereka simpan atau deposit di BPR karena sudah mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga senilai Rp2 miliar. "Sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan LPS maka uangnya dijamin aman," ujarnya.
Baca juga: Perbarindo Kalbar target turunkan NPL 17 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, di Pontianak, Minggu, menyatakan kehadiran BPR di tengah-tengah masyarakat menjadi salah satu penunjang roda perekonomian. Untuk itu, dibutuhkan inovasi-inovasi dalam mengembangkan BPR.
"Salah satunya dengan pelayanan jemput bola yang lebih cepat dan mempermudah nasabah mendapatkan pelayanan perbankan. Apalagi kalau BPR bisa menyediakan mesin ATM khusus BPR se-Kalbar ini akan lebih memudahkan dan mendekatkan pelayanan terhadap nasabah," ujarnya.
Menurut Edi, kaitan dengan pelayanan perbankan khususnya BPR, pelayanan dan kepercayaan nasabah adalah hal utama, sehingga masyarakat harus yakin BPR-BPRS ini memberikan manfaat yang besar untuk roda perekonomian mereka.
"Oleh sebab itu dibutuhkan sentuhan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan BPR tanpa terlepas dari pengawasan OJK dan Bank Indonesia," katanya.
Dengan diluncurkannya logo baru BPR, ia berharap terus disosialisasikan supaya masyarakat familiar dengan BPR. Untuk itu BPR harus melakukan inovasi-inovasi bagaimana menciptakan brand BPR ini akrab di masyarakat.
Baca juga: NPL BPR Kalbar capai 17 persen
"Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan BPR ini untuk kegiatan ekonominya, baik itu kaitan dengan permodalan, menyimpan dananya atau deposito maupun transaksi-transaksi lainnya," katanya.
Ia juga berharap BPR-BPRS dengan motto "Milik Anak Negeri" ini harus berkembang untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian di Kota Pontianak maupun Kalbar umumnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kalbar, Agus Subardi, menyatakan penyediaan mesin-mesin ATM di BPR akan dilakukan secara bertahap, terutama BPR yang modal intinya sudah mencukupi lebih dulu.
Agus juga meyakinkan kepada para nasabah BPR supaya tidak perlu khawatir terhadap uang yang mereka simpan atau deposit di BPR karena sudah mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga senilai Rp2 miliar. "Sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan LPS maka uangnya dijamin aman," ujarnya.
Baca juga: Perbarindo Kalbar target turunkan NPL 17 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018