Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sekda Kalimantan Barat, M Zeet Hamdy Assovie berharap, kepada para pariwisata perator lokal di provinsi itu, agar dapat memberikan kesan yang baik bagi wisatawan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kalbar.
"Saya minta kepada tour operator lokal dan masyarakat Kalbar umumnya, berikanlah informasi yang lengkap, menarik dan tidak mengada-ada serta selalu berpenampilan baik, bersikap ramah dan sopan kepada wisatawan," kata M Zeet di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, seorang Tour Operator pasti lebih memiliki suatu ikatan emosional dengan daerahnya sendiri, serta memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal yang ada di Kalbar.
"Hal ini penting dilakukan dalam rangka mendukung majunya pariwisata Kalbar yang berkualitas, dan siap bersaing," tuturnya.
Ia mengatakan, sektor pariwisata secara nasional saat ini telah dirancang dan diformulasikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan nasional.
Hal itu dilakukan dalam memberikan kontribusi devisa secara nasional mencapai Rp120 triliun dengan jumlah kunjungan sejumlah 9,4 juta wisatawan mancanegara dan 250 juta kunjungan wisatawan nusantara, serta memberikan lapangan kerja bagi 8,7 juta tenaga kerja.
M Zeet menuturkan, pada tahun 2019, target nasional kontribusi devisa sektor pariwisata sebesar Rp240 triliun, dengan jumlah kunjungan sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara, 275 wisatawan nusantara dan penyediaan lapangan kerja sebanyak 13 juta tenaga kerja, serta 250.000 SDM bidang kepariwisataan yang telah tersertifikasi.
"terkait hal itu, provinsi Kalimantan Barat, yang memiliki luas hampir 3 kali dari pulau jawa, memiliki berbagai potensi untuk menjadi destinasi pariwisata dengan kekayaan budaya dan keberagaman religi yang memiliki nilai-nilai luhur, serta didukung dengan letak geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia," katanya.
Hal itu tentu menjadikan peluang pariwisata Kalbar berkembang dan menjadi salah satu destinasi yang utama bagi nasional bahkan internasional, dan dengan potensi dan kondisi geografis yang strategis tersebut.
"Ke depannya Kalimantan Barat diproyeksikan akan mengalami lonjakan jumlah perjalanan wisata yang cukup besar dan patut diperhitungkan. Event pariwisata seperti Cap Go Meh, Gawai Dayak, Pesona Titik Kulminasi, bahkan yang saat ini sedang berlasngsung hingga akhir tahun 2018 yakni Festival Danau Sentarum yang merupakan alat untuk tumbuh dan berkembangnya pariwisata Kalbar," kata M Zeet.
Menurut dia juga, dalam memajukan pariwisata Kalbar, tentunya Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, namun dibutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder lainnya.
Karena, lanjutnya, wisatawan memerlukan dukungan fasilitas dan jasa dalam hal kunjungan wisatanya, dalam hal ini memerlukan seorang tour operator, yang menyediakan pelayanan dan paket-paket wisata, yang diinformasikan secara profesional dan proforsional tentang berbagai poitensi pariwisata yang ada didaerah tersebut.
"Untuk itu, ke depan, pengelolaan pariwisata secara cermat dan bijak dapat menciptakan berbagai peluang dan kesempatan dalam meningkatkan kapasitas usaha masyarakat, serta dapat menciptakan nuansa keteduhan dalam masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya minta kepada tour operator lokal dan masyarakat Kalbar umumnya, berikanlah informasi yang lengkap, menarik dan tidak mengada-ada serta selalu berpenampilan baik, bersikap ramah dan sopan kepada wisatawan," kata M Zeet di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, seorang Tour Operator pasti lebih memiliki suatu ikatan emosional dengan daerahnya sendiri, serta memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal yang ada di Kalbar.
"Hal ini penting dilakukan dalam rangka mendukung majunya pariwisata Kalbar yang berkualitas, dan siap bersaing," tuturnya.
Ia mengatakan, sektor pariwisata secara nasional saat ini telah dirancang dan diformulasikan menjadi salah satu program prioritas pembangunan nasional.
Hal itu dilakukan dalam memberikan kontribusi devisa secara nasional mencapai Rp120 triliun dengan jumlah kunjungan sejumlah 9,4 juta wisatawan mancanegara dan 250 juta kunjungan wisatawan nusantara, serta memberikan lapangan kerja bagi 8,7 juta tenaga kerja.
M Zeet menuturkan, pada tahun 2019, target nasional kontribusi devisa sektor pariwisata sebesar Rp240 triliun, dengan jumlah kunjungan sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara, 275 wisatawan nusantara dan penyediaan lapangan kerja sebanyak 13 juta tenaga kerja, serta 250.000 SDM bidang kepariwisataan yang telah tersertifikasi.
"terkait hal itu, provinsi Kalimantan Barat, yang memiliki luas hampir 3 kali dari pulau jawa, memiliki berbagai potensi untuk menjadi destinasi pariwisata dengan kekayaan budaya dan keberagaman religi yang memiliki nilai-nilai luhur, serta didukung dengan letak geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia," katanya.
Hal itu tentu menjadikan peluang pariwisata Kalbar berkembang dan menjadi salah satu destinasi yang utama bagi nasional bahkan internasional, dan dengan potensi dan kondisi geografis yang strategis tersebut.
"Ke depannya Kalimantan Barat diproyeksikan akan mengalami lonjakan jumlah perjalanan wisata yang cukup besar dan patut diperhitungkan. Event pariwisata seperti Cap Go Meh, Gawai Dayak, Pesona Titik Kulminasi, bahkan yang saat ini sedang berlasngsung hingga akhir tahun 2018 yakni Festival Danau Sentarum yang merupakan alat untuk tumbuh dan berkembangnya pariwisata Kalbar," kata M Zeet.
Menurut dia juga, dalam memajukan pariwisata Kalbar, tentunya Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, namun dibutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder lainnya.
Karena, lanjutnya, wisatawan memerlukan dukungan fasilitas dan jasa dalam hal kunjungan wisatanya, dalam hal ini memerlukan seorang tour operator, yang menyediakan pelayanan dan paket-paket wisata, yang diinformasikan secara profesional dan proforsional tentang berbagai poitensi pariwisata yang ada didaerah tersebut.
"Untuk itu, ke depan, pengelolaan pariwisata secara cermat dan bijak dapat menciptakan berbagai peluang dan kesempatan dalam meningkatkan kapasitas usaha masyarakat, serta dapat menciptakan nuansa keteduhan dalam masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018