Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya (KKR), Gandhi Satyagraha mengatakan satu di antara soroton pihaknya saat ini yang menjadi persoalan krusial di daerahnya adalah alih fungsi lahan dan itu harus diperhatikan semua pihak.

"Alih fungsi lahan tengah kita soroti. Alih lahan pertanian ke perumahan di KKR saat ini sangat cepat dan itu tentu perlu menjadi perhatian kita," ujar dia di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan alih fungsi lahan pertanian ke permukiman tidak terlepas dari letak geografis KKR yang bertetangga dengan Kota Pontianak. Daerah kota yang sudah padat membuat pemukiman saat ini tertuju di KKR.

"Dengan alih fungsi lahan tentu berpengaruh terhadap luas tanam dan luas produksi terutama budidaya tanaman padi di kita. Padahal untuk memenuhi kebutuhan pangan yang berkelanjutan tidak terlepas dari lahan," kata dia.

Dengan persoalan yang ada pemerintah KKR tidak tinggal diam. Saat ini sudah ada upaya perlindungan terhadap lahan pertanian dengan adanya peraturan daerah yang mengatur hal tersebut.

"Dengan Perda yang ada tentu akan membatasi dan memberikan arah di mana kawasan potensial pertanian untuk tidak dialih fungsikan. Jika masyarakat untuk menjual tanahnya tidak masalah namun fungsi harus tetap yakni untuk pertanian," jelas dia.

Saat ini dikatakan dia satu di antara sentral lahan pertanian padi yakni di Sungai Kakap, Kuala Mandor dan beberapa daerah lainnya. Daerah sentral tersebut diharapkannya terus meningkatkan produksinya dan paling tidak memenuhi kebutuhan beras di KKR.

"Kita berkomitmen untuk memajukan pertanian di KKR. Saat ini dengan bantuan yang ada dari pemerintah pusat membuat petani semakin bersemangat," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulura Kalbar, Heronimus Hero mengatakan petani di Kubu Raya ataupun di Kalbar umumnya selain meningkatkan produksnya juga harus memperhatikan aspek nilai tambah dan daya saing.

"Nilai tambah yang dimaksukan di sini yakni dari hasil pertaniannya dengan pengelolahan. Dengan pengelolahan akan memberikan nilai tambah serta daya saing hasil pertanian," jelas dia.

Terpenting lagi katanya dengan nilai tambah dipastikan keuntungan petani juga bertamabah. Sehingga dengan demikian kesejahteraan petani meningkat pula.

"Kita ingin mewujudkan petani sejahtera. Dengan petani sejahtera tentu kedaulatan pangan terwujud," papar dia.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018