Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat terus mendorong masyarakat dan OPD terkait untuk menggali potensi pertanian seperti subsektor pangan untuk memenuhi kebutuhan industri di daerah.
"Di subsektor pangan, seperti talas dan singkong bisa dikembangkan. Kabupaten Kapuas Hulu, ambil bahan tepungnya dari Lampung untuk kebutuhan industri tradisional mereka yaitu kerupuk basah. Padahal kita bisa produksi (tepung) sendiri sebetulnya,” ujarnya di Pontianak, Minggu malam.
Untuk talas Singkawang potensinya juga sangat besar. Produktivitas juga bisa mencapai 25 ton per hektare.
"Talas Singkawang buahnya besar dan itu memang cocok untuk tepung. Kalau goreng seperti biasa jenis lainnya yang lebih cocok," katanya.
Ia menambahkan potensi tepung sukun juga harus sudah mulai diperhatikan. Menurutnya, saat Menteri Koperasi dan UKM RI menyebutkan saat ini tepung sukun telah menjadi primadona dunia.
"Apalagi di kita sukun sangat cocok dan subur. Satu tahun dua kali panen dan satu pohon bisa 100 buah. Saat ini belum ada buat tepung dan hanya jual buah bulat Rp8.000 per kilogram," katanya.
Pisang kepo atau pisang kapas juga harus terus ditingkatkan. Permintaan dalam dan luar negeri sangat besar.
"Pisang kepo sangat tinggi permintaan dan tinggal dimaksimalkan budidaya," katanya.
Selain sub sektor pangan, sub sektor perikanan juga patut dikembangkan melihat potensi yang sangat besar seperti ikan semak.
"Kalbar cocok untuk budidaya ikan semah karena sumber air baik dan cocok seperti daerah Singkawang dan Bengkayang," katanya.
Ikan semah sendiri dari berbagai sumber menyebutkan masih sekerabat dengan ikan mas. Ikan ini populer sebagai bahan pangan kelas tinggi, dan yang biasa dijumpai dan dikonsumsi di Indonesia dan Malaysia.
Ikan semah dapat mencapai panjang sekitar satu meter walaupun tangkapan yang dijual biasanya berukuran maksimum 30 cm. Ikan ini hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan.
Bagi sebagian masyarakat Tionghoa Indonesia, ikan ini termasuk jenis ikan yang disajikan dalam perayaan hari raya Imlek dan dihargai dengan nilai tinggi.
Sutarmidji dorong gali potensi pertanian untuk kebutuhan industri
Senin, 5 April 2021 12:57 WIB