Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang akan menyiapkan rumah belajar untuk kalangan anak tidak mampu pada 1 Agustus 2018.

"Kita harapkan ibu Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota Singkawang bisa me`launching`nya. Karena ini merupakan program unggulan beliau," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, HM Nadjib, Sabtu.

Dia mengatakan, bahwa program rumah belajar ini rencananya akan di bangun di 26 kelurahan yang ada di Kota Singkawang.

Hanya saja, tuturnya, untuk tahap awal ini pihaknya jadikan percontohan sebanyak lima kelurahan di lima kecamatan.

"Misalnya, di Kecamatan Singkawang Barat kita dirikan di Kelurahan Pasiran. Di Kecamatan Singkawang Tengah kita dirikan di Kelurahan Sekip Lama," tuturnya.

Kemudian, untuk di Kecamatan Singkawang Utara pihaknya dirikan di Kelurahan Naram. Di Kecamatan Singkawang Timur pihaknya dirikan di Kelurahan Pajintan. Sedangkan di Kecamatan Singkawang Selatan pihaknya dirikan di Kelurahan Sedau.

"Jadi lima titik ini akan kita pantau terus perkembangannya, apakah betul-betul bisa membantu anak-anak yang berasal dari kalangan tidak mampu untuk belajar," ungkapnya.

Karena memang keberadaan rumah belajar ini untuk membantu anak-anak dalam belajar. Misalnya, mereka punya pekerjaan rumah (PR), mau bertanya ke orang tua tapi tidak bisa untuk menjawabnya. Kemudian, mau ngeleskan anaknya tapi orang tua tidak punya biaya. Sehingga, keberadaan rumah belajar ini bisa dimanfaatkan mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Disamping itu, tujuan didirikannya rumah belajar ini adalah untuk membangun toleransi sesama teman. "Artinya, anak yang mampu, punya potensi dan pintar bisa membantu kawannya yang tidak pintar. Sehingga bisa bertanya, berdiskusi, dan sebagainya karena disitulah forumnya," jelasnya.

Agar program rumah belajar ini bisa terus bverjalan setiap minggunya, maka Dinas Pendidikan juga sudah menyiapkan tenaga relawan dari forum anak daerah (FAD) dan ikatan alumni Paskibra.

"Mereka-mereka ini memang tenaga relawan yang sudah siap untuk terlibat dalam program tersebut," tuturnya.

Mengingat ini merupakan pembelajaran diluar sekolah, sehingga dirinya masih mengharapkan keterlibatan publik diluar guru. "Karena kalau guru yang kita libatkan sama juga dia masuk sekolah lagi," katanya.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018