Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang,Kalimantan Barat meminta kepada sekolah agar selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19 agar proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa berlangsung secara normal.
"Selain itu, pastikan peserta didik, orang tua dan siswa dari usia 6-11 tahun sudah menerima vaksin," kata Kepala Disdikbud Singkawang, Asmadi, Kamis,di Singkawang.
Baca juga: Delapan guru terpapar COVID, Disdikbud hentikan PTM di Kapuas Hulu
Menurutnya, semakin tinggi tingkat persentase vaksin baik yang diterima orang tua, siswa maupun tenaga pendidik, maka akan semakin baik karena hal tersebut bisa menjadi rekomendasi penyelenggaraan PTM terbatas.
"Seperti kita ketahui, pendidikan adalah merupakan tanggung bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga," katanya.
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Singkawang tetap laksanakan PTM
Sesuai arahan ibu Wali Kota Singkawang selaku Ketua Satgas COVID-19, siswa SD Negeri Singkawang akan menjadi prioritas utama dalam penerimaan vaksin.
"Kita targetkan sebelum bulan suci Ramadan, semua siswa SDN harus sudah mendapatkan vaksin," kata Asmadi.
Sebelumnya, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengimbau kepada para guru untuk memberikan sosialisasi kepada orang tua murid terkait pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga: Disdik Kubu Raya evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka
"Sebelum hari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun, tolong pihak sekolah melalui para guru mensosialisasikan terkait pelaksanaan vaksinasi kepada orang tua murid. Dan, kita harapkan juga kepada orang tua murid untuk bisa menemani anak-anaknya selama pelaksanaan vaksinasi berlangsung. Supaya, mereka lebih semangat dan tidak takut saat divaksin," katanya.
Bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak, Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan juga mencanangkan pelaksanaan vaksinasi difteri di setiap sekolah se-Kota Singkawang. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, namun tetap berjalan dengan lancar.
"Karena memang antara pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak dan vaksinasi difteri ada jeda waktunya. Terlepas dari itu, semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
Baca juga: Proses PTM di Kalbar tetap berlangsung 50 persen
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak temukan 15 kasus masyarakat terinfeksi COVID-19