Pontianak (Antaranews Kalbar) - Walikota Pontianak, Sutarmijdi megajak masyarakat mengunakan non tunai di setiap aktivitas transaksi dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

"Saatnya kita membiasakan transaksi dengan non tunai. Kalau masih ada orang yang memiliki dompet tebal karena uang kertas, itu namanya tidak mengikuti zaman," kata Gubernur Kalbar terpilih itu saat mengikuti kampanye Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu.

 Sutarmijdi menyebutkan apalagi saat ini untuk transaksi non tunai sangat mudah dengan adanya GPN. Menurutnya tidak ada alasan lagi penjual menolak transaksi non tunai karena berbeda bank atau alasan lainnya.

"Dengan adanya GNP, sekarang satu mesin mengunakan kartu apapun bisa. Semuanya bisa sehingga tidak ada alasan lagi transaksi dengan mengunakan tunai," papar dia.

Sejauh ini menurutnya penerapan transaksi non tunai dari APBD sudah dilakukan hampir semuanya. Mengedepankan transaksi non tunai katanya memberikan kecepatan dan datanya lengkap.

"Kalau kita menggunakan tunai, duit yang dicetak itu mahal. Kemudian ketahanan paling lama enam bulan dan bahkan di bawah itu. Oleh karena itu non tunai menjawab persoalan yang ada dan memberikan solusi kebutuhan masyarakat," papar dia.

Sementara itu Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menyambut baik hadirnya GPN. Menurutnya dengan GPN dapat mencegah dan menekan tindakan melawan hukum seperti pemalsuan uang.

 "Jadi sudah saatnya kita mengunakan transaksi non tunai. Apalagi dengan GPN ini transaksi sudah sangat mudah sehingga meminimalisir pemalsuan dan lainnya. Mari kita sukseskan GPN dan non tunai," ajak dia.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar yang mengandeng perbankan yang ada di Kalbar terus melakukan sosialisasikan GPN. Melalui kegiatan senam zumba, Minggu (19/8), Bank Indonesia Kalbar melakukan kampanye agar masyarakat tahu dan segera melakukan penukaran kartu debet dan ATM untuk diganti dengan yang sudah memiliki logo GPN kepada bank bersangkutan.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018