Putussibau (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Heronimus Hero menyatakan, jangan menjadikan petani sebagai "kambing hitam" kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) penyebab kabut asap karena tidak semuanya dari lahan pertanian.

"Kita membuktikan petani bisa membuka lahan tanpa membakar, saya harap Kapuas Hulu jadi percontohan," kata Heronimus saat menghadiri tanam perdana jagung di lahan tanpa membakar di Desa Sibau Hulu, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Jumat.

Dia menjelaskan, petani memang biasanya membuka lahan dengan membakar, namun sumber asap bisa juga akibat gambut yang tujuan pembukaan lahan tidak hanya untuk pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat menghadiri tanam perdana jagung di lahan tanpa di bakar dan sosialisasi pengolahan lahan tanpa membakar di Desa Sibau Hulu, Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Foto Antaranews Kalbar / Timotius)

Menurut dia, peranan petani untuk ketahanan pangan sangat penting, tanpa petani tidak ada makanan, sehingga harus bangga menjadi petani.

"Membuka lahan dengan membakar itu salah satu cara petani, namun sebenarnya masih ada cara lain, dan Kapuas Hulu sudah membuktikan," kata Heronimus.

Dia berharap membuka lahan tanpa membakar terus gencar disosialisasikan agar petani tidak selalu menjadi "kambing hitam" penyebab kabut asap.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, H Muhammad Sukri mengatakan petani ladang membakar lahan tetap dijaga agar tidak membakar lahan dan hutan di sekitar ladang.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat menghadiri tanam perdana jagung di lahan tanpa di bakar dan sosialisasi pengolahan lahan tanpa membakar di Desa Sibau Hulu, Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Foto Antaranews Kalbar / Timotius)

"Jika ada petani ladang yang membakar lahan dan meninggalkanya itu berarti sudah menyalahi," tandasnya.

Sebab, kata Sukri, sejak dulu petani ladang membakar ladang dijaga bersama - sama.

Selain itu, pemerintah hingga saat ini terus berupaya mengatasi Karhutla dan menyosialisasikannya, agar tidak lagi terjadi pembakaran lahan.



 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018